JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengungkapkan bahwa Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), yang dikenal sebagai lumbung padi nasional, saat ini mengalami pasokan beras impor. Situasi ini menunjukkan penurunan stok beras di Indonesia akibat kemarau panjang El Nino.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Budi Waseso menjelaskan, “Yang perlu saya sampaikan sekarang fakta, kenyataannya kenapa saya bilang tadi produksi kurang secara fakta atau faktual sekarang itu Sulawesi Selatan yang biasa jadi barometer dan produksi terbesar di Indonesia, jadi sampai hari ini sudah kemasukan beras impor.”
Beras impor tersebut, sebagaimana disampaikan Buwas, telah mencapai 70.000 ton dan disalurkan di Sulawesi Selatan dalam bentuk bantuan pangan serta beras untuk Program Sembako Harapan Pangan (SPHP) guna menstabilkan harga.
Meskipun Sulawesi Selatan mengalami kelangkaan beras, Buwas menegaskan bahwa stok beras di Tanah Air secara keseluruhan masih dalam kondisi aman. Hal ini berkat upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri dan memastikan ketersediaan Stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) melalui impor.
Berdasarkan data hingga 12 Oktober 2023, stok CBP di Bulog mencapai 1,7 juta ton. Pemerintah telah menetapkan target impor sebanyak 2 juta ton beras sepanjang tahun 2023, yang telah dimulai sejak Maret tahun ini.
Selain itu, pemerintah juga berencana untuk menambah impor sebanyak 1,5 juta ton dari Vietnam dan Thailand untuk stok tahun 2024, dengan penambahan dilakukan secara bertahap sesuai dengan penurunan stok CBP.
Di samping Sulawesi Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah satu-satunya provinsi yang tidak dilaporkan mendapatkan pasokan beras impor karena produksi beras di sana masih mencukupi. Hal ini memberikan gambaran bahwa stabilitas pasokan beras di seluruh wilayah Indonesia tetap menjadi perhatian utama pemerintah.