CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK/SLB di Jawa Barat tahun 2024 menghadapi hambatan serius akibat sulitnya akses ke website Sapawarga. Hambatan ini membuat orang tua calon siswa kesulitan mengakses layanan secara online.
Kesulitan dalam mengarahkan titik koordinat pada website pendaftaran membuat banyak orang tua resah. Alhasil, banyak dari mereka memilih untuk datang langsung ke sekolah demi memastikan anak mereka terdaftar dengan benar.
Sejak PPDB online dibuka pada 3 Juni 2024, situs Sapawarga mengalami gangguan jaringan yang signifikan, sehingga para pendaftar kesulitan mengakses data.
Salah satu orang tua calon siswa di SMKN 3 Cimahi, menjelaskan keresahannya.
“Terdapat hambatan terkait titik koordinatnya, jadi saya menghubungi pihak sekolah dan disuruh datang langsung,” ujarnya kepada media di SMKN 3 Cimahi, Rabu (05/06/24).
Ia menyatakan bahwa sejak hari pertama pendaftaran, situs Sapawarga mengalami gangguan, yang memaksa banyak orang tua, termasuk dirinya, untuk datang langsung ke sekolah demi memastikan anak mereka terdaftar dengan lancar.
“Pendaftaran online sedikit membingungkan, tapi bagi anak-anak zaman sekarang ya mudah karena bisa dilakukan dari rumah,” tuturnya. Namun, ia merasa bingung karena menemukan ketidaksesuaian antara titik koordinat rumah dan sekolahnya yang menjadi terlalu jauh.
Ade Sudrajat, PPID PPDB SMKN 3 Cimahi, mengakui bahwa website Sapawarga mengalami kendala sejak hari pertama pembukaan PPDB. Banyak orang tua siswa mendatangi sekolah karena kesulitan mengakses situs web pendaftaran.
“Hari pertama banyak orang tua siswa dan calon siswa datang ke sekolah karena tidak bisa mengakses website,” ucap Ade. Ia menambahkan bahwa banyak orang tua bingung dalam menentukan titik koordinat alamat rumah dengan sekolah.
Pada hari kedua pelaksanaan PPDB, meskipun situs web telah dapat diakses, masih terdapat kendala terkait penentuan titik koordinat. Ade menjelaskan bahwa situs PPDB menerima 9,2 juta pengunjung dalam 60 menit, setara dengan 1 juta pengunjung per 7 menit di Jawa Barat.
“Situs sudah dapat diakses tetapi masih belum stabil, lantaran ada perbaikan pada sistem,” pungkasnya.