Search
Close this search box.

Tabrakan Kereta Api Turangga dan Commuter Line Bandung Raya, Ahli Transportasi Soroti Risiko Jalur Tunggal

kereta api
sony sulaksono wibowo pengamat transportasi dari itb

BANDUNG, Nyaringindonesia.com – Pagi ini, terjadi insiden serius di lintasan kereta api Haurpugur-Cicalengka Km 181+700, Kabupaten Bandung, saat Kereta Api Turangga 65A bersenggolan dengan Commuter Line Bandung Raya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Peristiwa tersebut terjadi pada pukul 06.30 WIB, menimbulkan kekhawatiran atas risiko kecelakaan di jalur tunggal.

KA Turangga, yang berangkat dari Stasiun Gubeng, Surabaya, menuju Stasiun Bandung, dan KA Commuter Line Bandung yang bergerak dari Padalarang menuju Cicalengka, terlibat dalam insiden yang menyoroti risiko keberadaan jalur tunggal di lintasan kereta api Indonesia.

Pakar Transportasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Sony Sulaksono Wibowo, menyampaikan kekhawatiran terkait jalur tunggal yang dinilainya rawan kecelakaan.

Dalam penjelasannya, Sony mengungkapkan bahwa dalam prosedur kereta api dengan jalur tunggal, terdapat sistem bergantian di mana kereta api prioritas, seperti Turangga, memiliki hak lebih.

Kereta lokal harus menunggu di emplasemen stasiun terdekat sebelum melanjutkan perjalanan di jalur utama.

Sony menambahkan bahwa kemungkinan terjadinya tabrakan antar kereta api di jalur tunggal dapat dipengaruhi oleh masalah sinyal, komunikasi, dan faktor lainnya.

“Kemungkinan terjadi karena miskomunikasi, baik dari sinyal, masinis, atau isyarat. Komunikasi melalui sinyal dan isyarat dapat menjadi sumber masalah,” ujarnya.

Menanggapi kecelakaan tersebut, Sony mendorong pembangunan jalur ganda (double track) untuk mengurangi risiko insiden serupa di masa depan.

Ia menekankan pentingnya segera membangun jalur ganda, terutama di jalur selatan, mengingat kereta api tetap menjadi moda transportasi favorit, terutama saat musim liburan.

Selain itu, Sony menyoroti perlunya perbaikan dan peningkatan di lapangan untuk mengatasi berbagai potensi masalah terkait komunikasi, termasuk perbaikan sinyal dan isyarat di jalur yang masih menggunakan sistem tunggal.

Pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah-langkah preventif untuk memastikan keselamatan perjalanan kereta api di masa mendatang.

Berita Utama