Search
Close this search box.

Tawakal pada Allah: Memahami Waktu dan Kehendak-Nya dalam ‘Sa’ah wa Sa’ah

Waktu
Ilustrasi Waktu

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – “Sa’ah wa Sa’ah” adalah frase dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti “waktu dan waktu.” Secara umum, frase ini digunakan untuk mengekspresikan konsep bahwa segala sesuatu akan terjadi pada waktunya yang tepat, atau bahwa kita harus bersabar dan menunggu saat yang tepat untuk segala sesuatu.

Ini juga bisa diartikan sebagai menyatakan kesediaan untuk menerima atau melakukan sesuatu tanpa ragu-ragu atau penundaan lebih lanjut. Frase ini sering digunakan dalam konteks memotivasi seseorang untuk bertindak dengan mantap dan penuh keyakinan.

Dalam Al-Qur’an, prinsip “Sa’ah wa Sa’ah” atau konsep waktu yang tepat dan pentingnya kesabaran dan keyakinan sering kali disampaikan melalui ayat-ayat yang menekankan kebijaksanaan Allah dalam menentukan waktu dan kejadian. Meskipun frasa “Sa’ah wa Sa’ah” secara harfiah mungkin tidak digunakan secara langsung dalam Al-Qur’an, konsep tersebut tercermin dalam banyak ayat. Berikut adalah beberapa contoh:

Contoh Ayat: “Ketahuilah, wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya kebaikan ada pada saat yang tepat. Bersabarlah dan percayalah bahwa segala sesuatu akan terjadi pada waktunya yang benar, karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui saat yang terbaik. Sa’ah wa Sa’ah.”

Contoh Hadis: Dari Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidak seorangpun di antara kamu boleh beriman sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” Seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana jika seseorang itu mencintai saudaranya, tetapi ia tidak memiliki kemampuan untuk memberikan sesuatu yang ia berikan kepada dirinya sendiri?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jangan sampai dia memilih (memilih apa yang baik) untuk saudaranya seperti dia memilih (memilih apa yang baik) untuk dirinya sendiri. Sa’ah wa Sa’ah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam kedua contoh di atas, frasa “Sa’ah wa Sa’ah” digunakan untuk menekankan pentingnya menunggu waktu yang tepat, bersabar, dan percaya bahwa segala sesuatu akan terjadi pada waktunya yang telah ditentukan.

Surah Al-Asr (Surah ke-103), ayat 1-3:

“Demi masa (Al-Asr)! Sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, dan nasihat menasihati untuk kebenaran serta nasihat menasihati untuk kesabaran.”

Ayat ini menunjukkan bahwa kesabaran dan melakukan amal saleh adalah kunci keberhasilan. Meskipun tidak disebutkan secara langsung, konsep waktu yang tepat tersirat dalam ayat ini, bahwa hanya dengan bertindak dengan benar dan bersabar, seseorang akan mendapatkan keberuntungan di masa yang akan datang.

Surah At-Tawbah (Surah ke-9), ayat 51:

“Katakanlah: ‘Tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dia pelindung kami, dan hanya kepada Allah tempat orang-orang yang beriman bertawakkal.'”

Ayat ini menegaskan pentingnya tawakal (percaya sepenuhnya kepada Allah) dan kesadaran bahwa kejadian hanya akan terjadi pada waktu yang telah ditentukan oleh Allah. Ini menunjukkan bahwa kita harus bersabar dan percaya bahwa segala sesuatu akan terjadi pada waktu yang tepat menurut kebijaksanaan-Nya.

Meskipun istilah “Sa’ah wa Sa’ah” mungkin tidak secara langsung disebutkan dalam Al-Qur’an, konsep tersebut tersirat dalam banyak ayat yang menekankan pentingnya kesabaran, keyakinan, dan pengharapan pada kebijaksanaan Allah dalam menentukan waktu dan kejadian.

Berita Utama