Internasional, NyaringIndonesia.com – Kehebohan terjadi di jantung Kota Bangkok, Thailand, ketika dua geng waria berseteru secara massal di daerah Sukhumvit.
Konflik ini melibatkan waria Thailand yang berseteru dengan waria Filipina, dan memuncak dalam bentrokan fisik yang melibatkan ratusan anggota geng.
Insiden bermula ketika seorang ladyboy Filipina terlibat dalam pertengkaran dengan salah satu waria Thailand. Sengketa ini kemudian membesar menjadi konflik antara dua geng waria yang bersaing untuk menguasai wilayah Sukhumvit.
Para waria Thailand merasa terancam dengan kedatangan ladyboy dari Filipina yang dianggap merusak ketertiban dan mengusik hegemoni mereka di daerah tersebut.
Berdasarkan laporan, para ladyboy Thailand merasa terganggu dengan sikap arogan dan perilaku layaknya mafia yang ditunjukkan oleh ladyboy Filipina.
Mereka merasa perlu untuk melindungi wilayah dan keberadaan mereka di Sukhumvit dari intrusi dan dominasi geng saingan.
Situasi semakin memanas ketika ratusan waria Thailand bersatu dan berupaya untuk membalas dendam atas apa yang mereka anggap sebagai provokasi dari pihak lawan.
Bentrokan fisik pun tak terelakkan ketika kedua geng saling menyerang dengan menggunakan berbagai benda tajam dan bahan bakar.
Ketegangan semakin meningkat ketika aparat kepolisian turun tangan untuk mengendalikan situasi. Upaya pembubaran kedua kelompok waria tersebut tidak berjalan mulus, dan beberapa petugas bahkan mengalami luka-luka dalam proses tersebut.
Video yang beredar di media sosial menunjukkan adegan kekacauan di jalan-jalan Sukhumvit, dengan suara teriakan dan seruan yang memenuhi udara.
Kehadiran polisi dan upaya mereka untuk menghentikan pertikaian tidak berhasil secara instan, menunjukkan betapa rumitnya situasi yang terjadi.
Peristiwa ini menjadi peringatan keras akan eskalasi kekerasan dan konflik yang dapat terjadi di antara komunitas-komunitas minoritas di tengah masyarakat yang semakin kompleks dan beragam.
Pihak berwenang diharapkan dapat menyelesaikan konflik ini dengan bijaksana dan adil, serta mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.
Sementara itu, masyarakat Thailand dan Filipina, serta seluruh komunitas LGBTQ+, dihimbau untuk mencari penyelesaian damai dan bekerja sama demi terciptanya lingkungan yang aman dan inklusif bagi semua.