Tekan Stunting, Cimahi Gunakan Teknologi Geospasial dalam Aksi KERA SAKTI

Kera Sakti
Rakor Inovasi Program KERA SAKTI bersama OPD

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi terus memperkuat langkah konkret dalam menurunkan angka stunting melalui inovasi berbasis data dan teknologi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB), lahirlah program inovatif bertajuk KERA SAKTI atau Penanganan Terintegrasi Keluarga Berisiko Stunting Berbasis Ruang Kebumian.

Inisiatif ini dipimpin oleh Mia Nursanty selaku Kepala Bidang Pengendalian Penduduk dan KB, yang juga bertindak sebagai Project Leader.

Program ini menandai transformasi pendekatan penanganan stunting di Cimahi, dari model konvensional menjadi berbasis spasial, dengan memanfaatkan peta dan data lokasi untuk menentukan wilayah yang membutuhkan intervensi prioritas.

Komitmen awal ditunjukkan melalui kegiatan pembangunan sinergi lintas sektor pada 19 Juni 2025. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitya Yudisthira, dan menjadi titik tolak kolaborasi antara pemerintah, mitra kerja, dan berbagai pemangku kepentingan.

“KERA SAKTI menjadi alat bantu yang sangat penting. Dengan memadukan data keluarga berisiko stunting dan peta wilayah, kita bisa fokus menyusun langkah tepat sasaran,” ujar Mia.

Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kota Cimahi menggelar Rapat Koordinasi, Advokasi, dan Diseminasi program ini pada 16 Juli 2025. Rapat dipimpin oleh Pj. Sekretaris Daerah, dr. Maria Fitriana, yang juga menjabat sebagai wakil ketua pelaksana Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S).

Turut hadir para kepala perangkat daerah serta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk memastikan program ini terdukung dari sisi perencanaan dan pembiayaan.

Melalui pendekatan spasial, tim berhasil menyusun peta sebaran keluarga berisiko stunting, kawasan kumuh, hingga daerah dengan kemiskinan ekstrem.

Data tersebut menjadi dasar untuk merancang intervensi lintas sektor seperti penyediaan makanan tambahan, perbaikan sanitasi, dan edukasi keluarga.

“Penanganan stunting tak cukup hanya berbasis angka. Kita perlu melihat lokasinya, tantangannya, dan konteks sosial ekonomi di sekitarnya. Di sinilah KERA SAKTI berperan besar,” tambah Mia.

Dalam pernyataan terakhirnya Mia menegaskan, program ini tak hanya menunjukkan komitmennya dalam menangani stunting, tapi juga menampilkan wajah baru pemerintahan yang adaptif, responsif, dan berbasis bukti.

“Oleh sebab itu, kami berharap seluruh pihak dapat terus mendukung transformasi ini, demi masa depan generasi muda yang lebih sehat dan berkualitas.” tutupnya. (Bzo)

 

 

 

 

Berita Utama