Terowongan Sasaksaat dalam Pentingnya Jaringan Kereta Api Indonesia

Terowongan Sasaksaat, atau dikenal juga sebagai Terowongan Saksa'at yang menghubungkan jalur antara Purwakarta dan Padalarang
Terowongan Sasaksaat, atau dikenal juga sebagai Terowongan Saksa'at yang menghubungkan jalur antara Purwakarta dan Padalarang

Bandung, Nyaringindonesia.com – Terowongan Sasaksaat, atau dikenal juga sebagai Terowongan Saksa’at, adalah salah satu terowongan kereta api paling bersejarah dan penting di Indonesia.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dibangun oleh perusahaan kereta api kolonial Belanda, Staatsspoorwegen (SS), antara tahun 1902-1903, terowongan ini memainkan peran vital dalam menghubungkan jalur antara Purwakarta dan Padalarang.

Dengan nomor bangunan Hikmat (BH) 503, terowongan ini terletak di km 143+144 antara Stasiun Sasaksaat dan Stasiun Maswati.

Terowongan ini memotong perbukitan Cidepong di Kampung Sasaksaat, Desa Sumurbandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Keunikan dan Fitur Terowongan

Terowongan Sasaksaat adalah terowongan kereta api aktif terpanjang di Indonesia, dengan panjang mencapai 949 meter.

Terowongan ini berada di wilayah operasi Daerah Operasi (DAOP) 2 Bandung dan merupakan salah satu jalur kereta api dengan lalu lintas terpadat.

Karena jalur yang melengkung tajam ketika memasuki terowongan baik dari arah Stasiun Sasaksaat maupun Stasiun Maswati, rel di jalur ini dilengkapi dengan rel paksa atau lebih dikenal sebagai rel gongsol.

Pentingnya Rel Gongsol

Rel gongsol adalah rel tambahan yang dipasang pada lintasan rel dengan tikungan tajam dan radius lengkung kecil (kurang dari 250 meter).

Rel gongsol berfungsi untuk menjaga agar roda kereta api tidak selip dan mengurangi tingkat keausan pada rel luar yang disebabkan oleh gaya sentrifugal saat kereta api berjalan melalui tikungan.

Saat kereta api melintasi lengkung rel yang dilengkapi dengan rel gongsol, roda kereta api akan bergesekan dengan rel tambahan ini dan mengeluarkan suara khas.

Rel gongsol banyak ditemukan di lintasan berkontur pegunungan seperti di DAOP 2 Bandung, yang memiliki banyak tikungan tajam dan tanjakan terjal.

Pengawasan dan Keamanan Terowongan

Dengan banyaknya kereta api yang melintas setiap harinya, Terowongan Sasaksaat memerlukan penjagaan khusus.

Oleh karena itu, di kedua ujung terowongan terdapat gardu jaga untuk Petugas Jaga Terowongan (PJTW).

Para petugas ini bertugas memastikan keselamatan dan kelancaran operasional di dalam dan sekitar terowongan.

Arsitektur dan Peninggalan Bersejarah

Secara arsitektur, Terowongan Sasaksaat memiliki kemiripan dengan Terowongan Mrawan yang terletak di Sudomulyo, Silo, Jember.

Keduanya merupakan contoh dari keahlian teknik dan arsitektur kolonial yang masih berdiri kokoh hingga saat ini, meskipun telah berusia lebih dari satu abad.

Terowongan ini tidak hanya berfungsi sebagai infrastruktur transportasi yang vital, tetapi juga sebagai monumen sejarah yang menggambarkan upaya dan kerja keras para pembangunnya.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengingat dan menghargai kontribusi mereka dalam membangun jaringan kereta api yang kita nikmati saat ini.

Terowongan Sasaksaat adalah salah satu elemen penting dalam jaringan kereta api Indonesia. Dengan panjang hampir satu kilometer, rel gongsol yang khas, dan pengawasan yang ketat, terowongan ini memastikan jalur kereta api antara Purwakarta dan Padalarang tetap aman dan efisien.

Follow Berita Nyaringindonesia di Google News

Berita Utama