JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, memastikan bahwa hingga saat ini TikTok masih belum mengajukan izin pembukaan layanan dagangnya sebagai platform e-commerce di Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pernyataan ini menyusul adanya indikasi yang kuat bahwa TikTok Indonesia akan memasuki ranah e-commerce, yang ditandai dengan peluncuran program TikTok Shop Graduate Development Program (Indonesia E-commerce) untuk tahun 2024.
“Sampai saat ini di Kemendag belum ada pengajuan izin. Memang, seperti yang disampaikan oleh Pak Menteri (Mendag Zulhas), jika TikTok Shop ingin melakukan transaksi, mereka harus beroperasi sebagai platform e-commerce,” ungkap Isy kepada media di sela-sela acara pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) di ICE BSD, pada Rabu (18/10/2023).
Isy menjelaskan bahwa salah satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh TikTok jika ingin membuka layanan e-commerce adalah pendirian entitas badan usaha resmi di Indonesia, yang terbukti dengan pembentukan Perseroan Terbatas (PT).
“Mereka harus mengurus pendirian badan usaha di dalam negeri, memiliki PT, NPWP, dan dokumen-dokumen resmi lainnya. Meskipun selama ini TikTok menyatakan bahwa mereka akan menghormati peraturan pemerintah dan mematuhi aturan yang berlaku, hingga saat ini permohonan mereka belum diajukan,” tambah Isy.
Sebelumnya, TikTok Indonesia telah memberikan sinyal akan memasuki sektor perdagangan dengan rencana pengembangan TikTok E-commerce.
Langkah ini ditandai dengan dibukanya sejumlah lowongan pekerjaan TikTok dalam program TikTok Shop Graduate Development Program (Indonesia E-commerce) yang direncanakan dimulai pada tahun 2024.
Dikutip dari akun resmi LinkedIn TikTok, pada Selasa (17/10/2023), sejumlah posisi yang ditawarkan untuk TikTok E-commerce antara lain adalah Business Communication Expert, Logistic Operations, Campaign & Community Lead Fashion (e-commerce), hingga Regional Special Project TikTok Shop Shopping Center (e-commerce).
Posisi-posisi tersebut diharapkan dapat ditempatkan di TikTok Indonesia yang berbasis di Jakarta. Hingga saat ini, tercatat sekitar 2.010 pelamar telah melamar posisi-posisi tersebut sejak satu minggu yang lalu.