Search
Close this search box.

Timor Leste Dikecam Usai Alokasikan Rp185 Miliar untuk Sambut Paus Fransiskus di Tengah Krisis Ekonomi

Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia dan Kepala Negara Vatikan, dalam kunjungannya ke ibu kota Dili
Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia dan Kepala Negara Vatikan, dalam kunjungannya ke ibu kota Dili

NyaringIndonesia.com – Timor Leste mendapat sorotan tajam setelah menggelontorkan dana Rp185 miliar untuk menyambut Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Dunia dan Kepala Negara Vatikan, dalam kunjungannya ke ibu kota Dili.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Banyak pihak, termasuk kelompok hak asasi manusia (HAM), mengkritik keputusan pemerintah karena dianggap berlebihan di tengah kondisi ekonomi negara yang tengah kesulitan.

Salah satu kritik datang dari Mariano Fereira, peneliti di Lao Hamutuk, sebuah lembaga pemantauan pembangunan Timor Leste.

Ia menyoroti perbandingan antara alokasi anggaran untuk kunjungan Paus dan untuk meningkatkan produksi pangan di negara tersebut.

“Anggaran tahunan untuk meningkatkan produksi pangan sangat rendah, hanya sekitar $4,7 juta (setara Rp72 miliar),” ujar Mariano, seperti dikutip Union of Catholic Asian News.

Sebagai perbandingan, pemerintah Timor Leste mengalokasikan $12 juta (setara Rp185 miliar) untuk kunjungan Paus Fransiskus, termasuk $1 juta (Rp15 miliar) untuk membangun altar untuk Misa Suci.

Rui Lourenco da Costa, direktur Badan Pembangunan Nasional Timor Leste, menyatakan bahwa altar tersebut dibangun oleh Perusahaan Carya Timor dan proyeknya menelan biaya $1 juta.

Menanggapi kritik tersebut, Menteri Tata Usaha Negara Timor Leste, Tomas Cabral, menjelaskan bahwa dana yang dialokasikan bukan hanya untuk penyambutan Paus, tetapi juga untuk pengembangan infrastruktur seperti jalan, renovasi gereja, dan fasilitas umum lainnya.

“Jangan bandingkan negara kita dengan negara tetangga yang memiliki infrastruktur memadai. Di sini, kita harus membangun dari awal,” tegas Cabral, seperti dilansir dari The Independent.

Kunjungan Paus Fransiskus ke Timor Leste adalah bagian dari perjalanan apostoliknya di Asia-Pasifik. Ia dijadwalkan memimpin Misa Suci pada 10 September 2024, yang akan dihadiri oleh lebih dari setengah populasi negara tersebut.

Sebelumnya, Paus telah mengunjungi Indonesia dan selanjutnya akan melawat ke Papua Nugini dan Singapura.

Kritik ini muncul di tengah realitas bahwa Timor Leste masih menghadapi berbagai tantangan ekonomi. Sekitar 42 persen penduduknya hidup di bawah garis kemiskinan, sementara inflasi tinggi dan perubahan cuaca telah menyebabkan kerawanan pangan akut yang mempengaruhi lebih dari 364 ribu orang dari Mei hingga September 2024.

Follow berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News

Berita Utama