CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1946/Tahun 2024 Masehi di Kota Cimahi, Brigjen (Purn) I Made Riawan, S.Psi, M.I.P., Ketua PH PHDI Provinsi Jawa Barat menjelaskan rangakaian acara.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam sambutannya, I Made Riawan Ketua PH PHDI Jawa Barat menyampaikan ucapan selamat kepada umat Hindu yang merayakan Hari Raya Nyepi, mengingatkan makna kata “Nyepi” yang berasal dari “sepi” dan “sipeng”, menandakan pentingnya hening dan introspeksi diri.
Tradisi-tradisi seperti Melasti, Tawur, Catur Brata Penyepian, dan Ngembak Geni menjadi bagian integral dari perayaan ini.
Melasti, yang dimaknai sebagai pembersihan kotoran badan dan pikiran, memiliki tujuan ritual dan spiritual untuk melenyapkan penyakit sosial. Upacara Tawur, membayar utang kepada bhuta kala, mengharmoniskan energi negatif dan menyeimbangkan alam semesta.
Catur Brata Penyepian pada Nyepi memberikan empat larangan yang mendalam, mengajarkan pengendalian diri dan introspeksi. Amati Geni, Amati Lelanguan, Amati Lelungan, dan Amati Karya menjadi pantangan yang memperkaya makna perayaan Nyepi.
Setelah Catur Brata Penyepian, perayaan Nyepi diakhiri dengan Ngembak Geni, mewujudkan keharmonisan dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat.
Sementara itu, suasana hangat dan meriah yang menyelimuti kota Cimahi dengan diselenggarakannya Pentas Budaya Pawai Ogoh-Ogoh secara mengagumkan.
Acara yang diadakan pada Minggu, 10 Maret 2024, berlangsung di Lapang Pussenarhanud serta sekitar Pura Wira Loka Natha Cimahi.
Rute Parade Pawai Ogoh-Ogoh dimulai dari Pussenarhanud, lalu melintasi Jl. Sriwijaya Raya (depan Pura Agung Wira Loka Natha – Cimahi), Jl. Stasiun depan Stasiun KA Cimahi, Jl. Gatot Subroto (depan Lapangan Rajawali), Jl. Gedung Empat Kios Bunga, dan Jl. Sriwijaya Raya (depan Pasar Antri Baru), sebelum akhirnya kembali ke Pura Agung Wira Loka Natha – Cimahi.
Ketua PHDI Provinsi Jawa Barat mengungkapkan bahwa pelaksanaan Nyepi di beberapa Kota dan Kabupaten berjalan lancar, dengan Kota Cimahi melibatkan kegiatan melasti ke pantai Marunda dan pawai budaya dengan ogoh-ogoh. Peserta pawai budaya menunjukkan semangat mempertahankan tradisi dan mempromosikan toleransi beragama.
Made berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung kegiatan ini, termasuk Bpk Danpussenarhanud dan Bpk Sekda Kota Cimahi yang turut hadir. Kehadiran tokoh-tokoh penting, seperti Ketua PHDI dan WHDI Kota Cimahi, FKUB Kota Cimahi, serta pengurus pura dan tim kesenian, menambah kemegahan acara.
Dengan demikian, perayaan Hari Raya Nyepi di Kota Cimahi tidak hanya merupakan ungkapan keagamaan, tetapi juga perpaduan keberagaman budaya dan semangat toleransi. Suksesnya acara ini adalah hasil dukungan moril dan materiil dari berbagai pihak, serta persiapan maksimal dari panitia penyelenggara.