KEBUMEN, NyaringIndonesia.com – Hari Raya Idul Fitri merupakan momen sakral bagi umat Muslim untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, kerabat, tetangga, dan komunitas sekitar.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hari Raya Idul Fitri merupakan momen penting bagi umat Muslim untuk merayakan kemenangan setelah menjalani ibadah puasa Ramadan. Selain itu, Idul Fitri juga menjadi kesempatan untuk meningkatkan keimanan, kesabaran, dan merasakan pahala yang diperoleh dari ibadah puasa.
Tradisi berkumpul bersama keluarga, saudara, teman, dan tetangga merupakan salah satu bagian penting dari perayaan Idul Fitri. Moment ini menjadi waktu yang spesial di mana orang saling bersilaturahmi, bermaaf-maafan, dan saling memaafkan.
Seperti Tradisi silaturahmi seperti yang dilakukan di RT 01/RW 03, Desa Bale Panjang, Kecamatan Karang Anyar, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah merupakan contoh bagus dari semangat kebersamaan dalam merayakan Idul Fitri.
Berkumpul di mushola atau bale warga setelah melaksanakan sholat Idul Fitri adalah momen yang sangat berarti untuk saling bertemu, berbagi kebahagiaan, dan mempererat tali persaudaraan di antara masyarakat setempat.
Tradisi semacam ini menguatkan ikatan sosial dan nilai-nilai kebersamaan dalam masyarakat.
Pesan-pesan dan himbauan dari ketua RT maupun sesepuh yang memperkuat tali silaturahmi antar tetangga merupakan hal yang sangat berarti untuk memupuk persatuan dan harmoni di lingkungan tersebut.
Berdiri dan berkeliling sambil bersalaman serta mengucapkan selamat hari raya serta saling memaafkan adalah langkah yang sangat positif untuk mempererat hubungan antar tetangga dan menjaga keharmonisan di antara mereka.Ā Semangat seperti ini dapat terus dijaga dan ditularkan kepada generasi selanjutnya.
Waris sebagai ketua RT menegaskan pentingnya tradisi tersebut sebagai bagian dari warisan budaya dan nilai-nilai kebersamaan yang telah turun-temurun di masyarakat.
” Kami menjaga tradisi ini sebagai bagian penting dalam memelihara kerukunan di antara warga. Dan memastikan tradisi ini dilakukan setiap tahunnya, diharapkan ikatan sosial dan persaudaraan antar warga dapat terus diperkuat dan terjaga dengan baik.”ucapnya. Pada Nyaring Indonesia.com di Mushola Arrohman.
Ia juga menegaskan pentingnya untuk tidak membeda-bedakan antara kaya dan miskin, karena di hadapan Allah SWT, semua manusia sama nilainya.
” kita tidak boleh membeda-bedakan antara kaya dan miskin, karena di hadapan Allah SWT, semua manusia sama nilainya. “tegasnya.
Sementara itu, Saminem, seorang warga, menyampaikan rasa syukurnya karena tinggal di lingkungan di mana semua warga hidup dalam kerukunan, saling menghormati, dan saling tolong-menolong. Ia juga mengapresiasi kesatuan dan kekompakan yang selalu ada di antara mereka dalam berbagai hal.
“Sya merasa bersyukur,Ā tinggal di lingkungan di mana semua warga hidup dalam kerukunan dan selalu saling membantu sesama. “Katanya.