NyaringIndonesia.com – Kawasan Hollywood Hills, pusat industri hiburan Amerika Serikat, dilanda kebakaran hebat pada Rabu (9/1) yang menewaskan 11 orang dan menyebabkan ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Kebakaran ini disebut-sebut sebagai salah satu bencana paling destruktif dalam sejarah Los Angeles.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Otoritas Medis Los Angeles mengonfirmasi bahwa lima korban jiwa berasal dari kebakaran di wilayah Palisades, sementara enam lainnya disebabkan oleh kebakaran di Eaton. Api yang cepat meluas dipicu oleh angin kencang dan cuaca kering yang ekstrem, dua faktor yang semakin diperburuk oleh dampak perubahan iklim.
“Api bergerak sangat cepat. Dalam hitungan menit, kawasan pemukiman dan bisnis hangus dilalap api,” ujar Adam Van Gerpen, Kapten Pemadam Kebakaran Los Angeles. Ia juga mengungkapkan tantangan yang dihadapi tim pemadam, termasuk minimnya pasokan air di beberapa lokasi kebakaran.
Kebakaran ini tidak hanya menghancurkan 9.000 bangunan, tetapi juga memaksa ribuan warga mengungsi. Wilayah yang terdampak meliputi Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, hingga dekat Ventura County. Bahkan, kobaran api sempat menjangkau Hollywood Boulevard, simbol industri hiburan global.
Menurut laporan AccuWeather pada Kamis (10/1), kebakaran ini diperkirakan menelan kerugian ekonomi antara US$135 miliar hingga US$150 miliar (sekitar Rp2.185 triliun–Rp2.430 triliun). Kerugian tersebut mencakup kerusakan yang diasuransikan maupun yang tidak.
“Kehancuran yang ditinggalkan sangat menyedihkan, dan dampaknya terhadap ekonomi negara bagian ini luar biasa besar,” ujar Jonathan Porter, Kepala Meteorologi AccuWeather. Ia menambahkan bahwa total kerugian ini setara dengan hampir 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan California.
Gubernur California telah menyerukan penyelidikan terhadap pasokan air yang tidak memadai dalam upaya memadamkan kebakaran ini. Di sisi lain, para pakar lingkungan memperingatkan bahwa peristiwa serupa dapat terus terjadi jika perubahan iklim tidak ditangani secara serius.
Kristin Crowley, Kepala Pemadam Kebakaran Los Angeles, menyebut kebakaran Palisades sebagai bencana alam paling menghancurkan dalam sejarah kota ini. “Kami kehilangan banyak hal, baik nyawa maupun aset yang tak ternilai. Ini adalah momen bagi kita semua untuk bersatu dan mencari solusi jangka panjang,” katanya kepada LA Times.
Meski duka masih menyelimuti Los Angeles, semangat para petugas pemadam kebakaran dan solidaritas masyarakat memberikan harapan. Ribuan relawan bekerja bahu-membahu menyediakan bantuan bagi para korban yang kehilangan tempat tinggal dan mata pencaharian.
Kebakaran ini menjadi pengingat pentingnya kolaborasi global untuk menghadapi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Los Angeles, kota impian jutaan orang, kini berjuang keras untuk bangkit kembali dari salah satu tragedi terburuknya.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News