Search
Close this search box.

Umat Hindu Cimahi Sambut Hari Raya Nyepi  Dengan Antusias

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Peringatan yang bersejarah di Kota Cimahi, antusiasme umat Hindu mencapai puncaknya dalam pawai ogoh-ogoh pertama kali, menyambut Hari Raya Nyepi tahun Caka 1946 pada 11 Maret 2023. Trotoar di sekitar gedung Pussen Arhanud menjadi saksi kegembiraan masyarakat yang berkumpul untuk menyaksikan perayaan budaya ini.

Budi Rahardjo (49), warga Baros, Cimahi, bergabung dalam pawai ogoh-ogoh bersama anaknya, Putra (12), memenuhi keinginan sang anak yang tertarik dengan budaya Bali. Sambil tersenyum, Budi menjelaskan alasan kehadirannya,

“Saya sengaja  datang kesini  karena anak ingin lihat pawai ogoh-ogoh katanya, kebetulan istri saya orang Bali juga dia sudah sering melihat pawai ogoh-ogoh disana.”kata Budi pada awak media pada Minggu 10/3/24.

Komang Ayu Rosa Wulandari (19), penganut agama Hindu dari Cihanjuang, Cimahi, menyampaikan kegembiraannya menyambut Hari Raya Nyepi. Ia merasa sangat bersemangat karena perayaan kali ini dimeriahkan dengan pawai ogoh-ogoh.

“Ini pertama kalinya di Cimahi, saya selaku umat Hindu di Cimahi sangat senang dengan adanya pawai ogoh-ogoh ini,” ujarnya.

Rosa membandingkan ogoh-ogoh di Bali dengan yang dipertunjukkan di Cimahi, menyoroti perbedaan dalam dimensi dan bentuknya. “Kalau di Bali ogoh-ogoh nya sangat besar dan lebih kreatif sekali, bisa hampir sebesar rumah lah. Kalau disini kecil karena mungkin kalau di Bali ada komunitas-komunitas seniman Bali yang biasa membuat ogoh-ogoh,” paparnya.

Tidak hanya memeriahkan, ogoh-ogoh juga memiliki filosofi yang mendalam. Rosa menjelaskan, “Ogoh-ogoh itu kan ada filosofinya seperti mengusir roh jahat, menyucikan diri dari hal-hal negatif, kalau di Bali biasanya ritualnya itu ada yang kerasukan.”jelasnya.

I Gede Bagus Solihin (21), warga Hindu dari Cimahi Tengah, menyampaikan antusiasmenya terhadap perayaan ogoh-ogoh yang baru pertama kali diadakan di Cimahi. “Saya bersama keluarga berhubungan besok kan hari Nyepi jadi biasanya ada pawai ogoh-ogoh dulu, di Cimahi baru pertama kali jadi sangat senang rasanya,” ungkapnya.

Dalam harapannya menyambut bulan puasa dan Hari Raya Nyepi, Bagus menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya dan semangat toleransi. “Ya, sehubungan berbarengan hari rayanya jadi harapan dari saya untuk lebih menjaga toleransi antar umat beragama khususnya di Cimahi ini agar tetap damai dan tentram,” katanya.

Niluh Putu (35 tahun), ibu dari I Gede Bagus Solihin, menyatakan kegembiraannya mengikuti parade ogoh-ogoh yang digelar pertama kali di Kota Cimahi. “Sangat senang sekali, semoga pemerintah sering melakukan perayaan seperti ini setiap tahunnya agar kami umat Hindu di Cimahi lebih antusias dalam beribadah, terutama juga dalam pelestarian budaya Bali,” pungkasnya.

Berita Utama