Search
Close this search box.

Upaya Mandiri Kota Cimahi dalam Budidaya Cabai Rawit

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dengan keterbatasan lahan, Pemerintah Kota Cimahi tetap bersemangat dalam membudidayakan komoditas cabai rawit. Melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, bekerja sama dengan Kelompok Tani Kampung Nyalindung di Kelurahan Citeureup, Cimahi Utara, berhasil menanam cabai rawit.

Hasil panen cabai rawit yang dilakukan oleh Pj Walikota Cimahi bersama dengan kelompok tani dan pihak Dispangtan sangat membanggakan. Panen ini menunjukkan komitmen dan kerja keras semua pihak dalam upaya memenuhi kebutuhan cabai rawit di Cimahi.

“Saya sedang panen cabai yang bibitnya berasal dari bantuan Bank Indonesia empat bulan lalu. Saya sangat bangga karena bisa merawat tanaman ini dengan baik,” ungkap Dicky kepada media saat berada di kebun cabai Kampung Nyalindung, Senin (20/05/24).

Dicky menegaskan bahwa ini merupakan bukti keseriusan mereka bersama kelompok tani, termasuk kelompok tani milenial, dalam upaya menyediakan komoditas cabai secara mandiri.

Oleh karena itu, dalam panen yang keempat kalinya tersebut, ke depannya diharapkan dapat mendatangkan kembali bibit-bibit cabai guna menjaga ketersediaan dan suplai. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sekaligus menekan harga eceran tertinggi.

Selanjutnya, mungkin akan ada komoditas lainnya. Namun, kebetulan komoditas cabai ini bisa dilakukan di Cimahi.

Untuk komoditas seperti bawang, masih dilakukan kolaborasi dengan daerah lain. Sementara itu, untuk beras, kami bekerja sama dengan Bulog melalui program Sibesti, yaitu program Cimahi yang menyediakan beras untuk masyarakat setiap bulannya. Komoditas lain nantinya juga akan dikerjasamakan dengan daerah lain.

“Saya lihat tanaman cabainya tumbuh dengan baik, walaupun ada satu dua yang terkena hama, tapi secara keseluruhan sudah baik. Apalagi ini panen yang keempat, artinya mereka dapat merawatnya dengan baik,” ujarnya.

“Ini bukti bahwa kita dapat menghasilkan dan menjaga amanah dari Bank Indonesia dengan baik,” tambah Dicky.

Panen bersama yang dilakukan oleh Pj Walikota bersama Dispangtan dan kelompok tani ini membuktikan bahwa kelompok tani Cimahi berhasil menanam cabai rawit dengan baik.

Kadispangtan Kota Cimahi, Tita Mariam, menjelaskan bahwa Kelompok Tani ini telah bekerja sama dengan komunitas pasar yang ada di Cimahi. Melalui kerja sama ini, diharapkan kelompok tani mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Cimahi akan cabai rawit.

“Alhamdulillah, kita sudah bekerja sama dengan pasar-pasar yang ada untuk memenuhi kebutuhan stok komoditas cabai ini,” tuturnya.

Adapun jika hasil panennya melebihi kapasitas, kemungkinan akan bekerja sama dengan daerah lain yang membutuhkan.

Di Kota Cimahi, cukup banyak kelompok tani yang membudidayakan cabai rawit, seperti di Cimahi Tengah dan Selatan. Namun, karena lahan terbatas, mereka hanya dapat memanfaatkan polibag, pot, atau media lainnya untuk bercocok tanam.

Dalam menghadapi musim kemarau mendatang, para petani biasanya melakukan antisipasi dengan menyediakan sistem pompanisasi atau mengambil air dari sungai yang masih memiliki pasokan air yang mencukupi.

“Memang dengan akan datangnya musim kemarau akan berpengaruh pada musim tanam, tetapi antisipasinya biasanya menggunakan sistem pompanisasi atau mengambil air dari sungai,” kata Tita.

Ia menjelaskan bahwa meski harga cabai tidak terlalu signifikan seperti sebelum Hari Raya Idul Fitri, namun kondisinya masih aman dan dalam bertani masih ada keuntungan yang didapatkan. Terkait harga cabai di Kota Cimahi, sekitar 30-35 ribu per kilogram.

“Harganya memang tidak signifikan, tidak seperti sebelum Hari Raya Idul Fitri, tapi masih ada keuntungannya,” tandasnya.

 

 

Berita Utama