Usai 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan Komnas Ham Beri Catatan PSSI dan Arema

Aksi Peringatan Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan

JAKARTA, NyaringIndonesia.com – Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) memberikan catatan kepada PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia) dan Arema FC dalam rangka memperingati satu tahun Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2023.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam keterangan resmi, Komnas HAM mencatat tujuh poin yang telah dilakukan oleh PSSI sebagai tindak lanjut dari tragedi tersebut.

Poin-poin yang telah dijalankan oleh PSSI antara lain pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB), partisipasi dalam satuan tugas transformasi sepak bola, penguatan Liga 1, pembuatan regulasi yang lebih spesifik mengenai pengamanan, sosialisasi regulasi, pemberian dana santunan total sebesar Rp2 miliar, dan larangan. suporter tandang di stadion.

Komnas HAM mengakui bahwa regulasi larangan penonton tandang dalam pertandingan liga telah berhasil mengurangi provokasi di tengah-tengah pertandingan.

Namun, Komnas HAM juga menyoroti bahwa masih ada hal penting yang perlu dilakukan PSSI.

Mereka menekankan perlunya PSSI untuk menyusun program pelatihan suporter sepak bola yang holistik dan berkelanjutan.

Program ini seharusnya melibatkan klub-klub dalam pendidikan kesadaran pendukung, dialog terbuka, kemitraan dengan komunitas pendukung, dan pengawasan terhadap pendukung.

Selain itu, Komnas HAM memberikan catatan terkait Arema FC terkait tragedi yang mengakibatkan 135 nyawa hilang.

Mereka mencatat bahwa Arema FC telah membentuk satuan tugas untuk pemulihan, evaluasi, dan perombakan tata kelola klub setelah tragedi tersebut.

Namun Komnas HAM merasa bahwa tidak ada transparansi yang memadai yang diberikan oleh Arema FC terkait hasil evaluasi dan kemajuan yang telah dicapai oleh satuan tugas ini dalam melaksanakan rekomendasi Komnas HAM.

Komnas HAM juga mengingatkan tentang kejadian yang terjadi pada pertandingan antara Persik Kediri dan Arema FC pada 15 Juli sebelumnya.

Mereka menyaksikan kehadiran suporter Arema yang diyakini menjadi penyebab kekerasan yang terjadi di stadion.

Meskipun PSSI telah melarang suporter tim tamu untuk hadir dalam pertandingan tandang, kehadiran suporter Arema dalam pertandingan tersebut tetap menjadi masalah.

Komnas HAM menekankan pentingnya transparansi dalam evaluasi dan tindakan pemulihan klub serta perlunya tindakan lebih lanjut untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam sepak bola Indonesia.

Market

Market

Berita Utama