Sukabumi, NyaringIndonesia.com – Minggu Belakangan ini Platform TikTok diramaikan dengan tren viral yang dikenal sebagai “Joget Sadbor.” Fenomena ini menampilkan sekelompok orang yang melakukan siaran langsung sambil menari setiap kali menerima gift atau saweran dari penonton.
Tak hanya sekadar berjoger, mereka menyebut nama para penyawer dalam bentuk nyanyian, yang membuat suasana semakin meriah dan interaktif.
Musik yang menjadi latar belakang dari joget ini adalah remix lagu berjudul “DJ Sadbor Beras Abis,” hasil karya DJ Zaka Tarigan. Musik ini seolah menjadi anthem dari “Joget Sadbor,” yang menambah semangat bagi para penari dalam setiap siaran langsung mereka.
Uniknya, mereka melakukan gerakan khas yang disebut sebagai “Joget Patuk Ayam” oleh sang pencipta konten, Sadbor86, yang kemudian dikenal luas dengan sebutan “Joget Sadbor.”
Sadbor86, yang menjadi pionir dari tren ini, adalah seorang kreator konten asal Kampung Margasari, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Berkat konsistensinya, Sadbor86 berhasil mengubah rutinitas sederhana menjadi fenomena besar yang diikuti banyak orang. Kini, “Joget Sadbor” tidak hanya menjadi tren TikTok, tetapi juga menjadi sumber penghasilan bagi banyak orang di desa tersebut.
Setiap kali penonton memberikan gift dengan nominal tertentu, para penari melakukan gerakan khas sambil menyebutkan nama pemberi gift, menjadikan interaksi di platform ini lebih seru dan menghibur.
Fenomena ini tidak hanya membatasi pengaruhnya di layar, tetapi juga membawa perubahan besar bagi kehidupan di Desa Bojongkembar. Sadbor telah menekuni “Joget Sadbor” selama sekitar empat tahun, tepatnya sejak masa pandemi COVID-19.
Namun, perjalanan ini tidak selalu mulus. Sadbor harus berjuang selama dua tahun sebelum akhirnya dikenal dan dihargai oleh publik melalui goyangan khasnya. Keuletan dan kerja kerasnya tersebut kini terbayar, dengan semakin banyak orang mengenal dan mengapresiasi karyanya.
Sadbor86 menjelaskan bahwa dirinya memiliki beberapa karyawan yang membantunya dalam setiap sesi live, terutama dalam berinteraksi dengan penonton dan menerima gift. Kehadiran tim ini membuat setiap siaran langsung lebih profesional dan menarik.
Bersama dengan karyawannya, ia berhasil menciptakan suasana yang interaktif dan penuh kesenangan, menjadikan “Joget Sadbor” sebagai salah satu hiburan yang dinanti-nanti oleh para pengguna TikTok.
Tak hanya Sadbor86, fenomena ini juga mempengaruhi banyak warga Kampung Margasari. Kini, banyak penduduk setempat yang tertarik untuk turut serta dalam “Joget Sadbor” dan memulai live streaming mereka sendiri di TikTok.
Setiap hari, bahkan hingga malam hari, warga desa ini terlihat melakukan siaran langsung di TikTok, mencoba mengikuti jejak Sadbor86 yang telah sukses dengan konsep yang sama.
Tingginya minat dan antusiasme warga dalam menggunakan TikTok ini membuat Kampung Margasari dijuluki sebagai “Kampung TikTok” oleh netizen.
“Joget Sadbor” sendiri telah mendapat beragam respons dari warganet. Beberapa menganggap joget ini sebagai hiburan yang unik dan lucu, dengan gerakan yang khas serta interaksi yang menarik dengan penonton.
Namun, ada juga yang mempertanyakan fenomena ini dan melihatnya sebagai bentuk tren sementara yang mungkin akan segera berlalu. Terlepas dari pro dan kontra tersebut, “Joget Sadbor” tetap menjadi sorotan utama dan berhasil menarik perhatian banyak pengguna TikTok, bahkan hingga menjadi sumber penghasilan bagi warga yang terlibat di dalamnya.
Fenomena ini membuka peluang ekonomi baru bagi warga desa. Gift yang diterima dari penonton TikTok dapat dikonversi menjadi uang, yang tentunya memberikan tambahan pendapatan bagi warga yang melakukan siaran langsung.
Bagi banyak penduduk Kampung Margasari, “Joget Sadbor” bukan sekadar hiburan, melainkan juga kesempatan ekonomi yang menjanjikan. Penghasilan dari live TikTok ini telah membantu meningkatkan perekonomian lokal dan membuka peluang baru bagi warga desa yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan untuk terjun ke dunia konten digital.
Melihat tingginya antusiasme warga dalam melakukan siaran langsung di TikTok, tidak menutup kemungkinan bahwa tren “Joget Sadbor” akan terus berkembang dan menarik lebih banyak pengguna dari berbagai daerah.
Kampung Margasari pun telah membuktikan bahwa dengan kreativitas dan kemauan, sebuah desa kecil bisa menjadi pusat perhatian di platform digital, bahkan menciptakan komunitas yang solid dan berkembang dari tren sederhana.
“Joget Sadbor” juga menunjukkan bagaimana teknologi dan kreativitas dapat mengubah cara masyarakat berinteraksi dan membuka peluang ekonomi baru, khususnya di era digital ini.
Desa yang dulu mungkin hanya dikenal oleh kalangan terbatas kini telah menjadi “Kampung TikTok,” sebuah simbol dari inovasi dan perkembangan ekonomi berbasis digital yang semakin populer di Indonesia.
Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya sumber informasi pembaca.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News