Nyaringindonesia.com – Sebuah surat edaran yang memuat permohonan iuran siswa dari SMPN 1 Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, telah menjadi viral di media sosial. Salah satu unggahan tersebut dibagikan melalui akun Instagram @infoponorogo.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam surat edaran tersebut, terdapat rincian kebutuhan untuk pengadaan barang sekolah beserta harganya. Terdapat tiga jenis pengadaan yang dijelaskan dalam surat tersebut:
1. Pengadaan Peralatan Praktek Musik dengan anggaran sebesar Rp94.080.000.
2. Peremajaan Mobil Sekolah senilai Rp265 juta.
3. Pengadaan Komputer untuk Praktek dengan anggaran sebesar Rp195.500.000.
Jumlah total anggaran yang dibutuhkan untuk semua pengadaan tersebut mencapai Rp509.580.000. Dengan 288 siswa yang terlibat, masing-masing ditarik iuran sebesar Rp1.769.375.
Unggahan ini menuai beragam reaksi dari warganet, terutama mengingat pengadaan seperti mobil sekolah dan komputer.
Kepala Sekolah Memastikan Sesuai Prosedur
Kepala SMPN 1 Ponorogo, Imam Mujahid, mengonfirmasi permintaan sumbangan kepada orang tua siswa. Menurutnya, penarikan iuran siswa ini telah mengikuti prosedur yang sesuai, termasuk adanya rapat bersama orang tua dan komite sekolah sebelumnya.
Menurut Imam, iuran siswa ini bersifat sukarela dan tidak akan membebankan kepada yang tidak mampu. Siswa dari keluarga kurang mampu bahkan akan dibebaskan dari iuran tersebut.
Pengadaan mobil sekolah dijelaskan sebagai upaya untuk mendukung kendaraan operasional sekolah, terutama untuk mengantar siswa yang mengikuti perlombaan di berbagai lokasi. Mobil sebelumnya sering mengalami masalah mogok. Pengadaan komputer dan alat musik dilakukan karena banyak yang sudah tidak layak pakai.
Komite Sekolah Juga Memberikan Penjelasan
Ketua Komite SMPN 1 Ponorogo, Mulyani, menjelaskan bahwa wali murid kelas VII sudah menyetujui iuran siswa sebesar Rp1,6 juta. Rapat bersama yang digelar sebelumnya dihadiri oleh orang tua, jaksa, polisi, hingga anggota DPRD Kabupaten Ponorogo.
Dinas Pendidikan Meminta Revisi
Kepala Dinas Pendidikan Ponorogo, Nurhadi, telah menghubungi kepala sekolah dan komite SMPN 1 Ponorogo untuk merevisi rencana penarikan iuran siswa yang mencapai jutaan rupiah tersebut. Nurhadi meminta agar program yang esensial dipertimbangkan dan agar pelayanan pendidikan tidak memberatkan masyarakat. Ia berharap agar pengadaan mobil dapat dievaluasi kembali.
Situasi ini mengundang perdebatan tentang kebijakan pengumpulan iuran siswa dan pengelolaan keuangan sekolah di masyarakat.