BANDUNG, NyaringIndonesia.com – Pemkot Bandung menilai Penyelenggaraan Pocari Sweat Run Indonesia 2025 di Kota Bandung berlangsung dan sukses, namun memiliki sejumlah catatan yang perlu evaluasi secara komperhansif.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Catatan utana dalam even tersebut diantaranya, kemacetan diberbagai titik akibat kurangnya komunikasi .
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menegaskan seharusnya antisipasi kemacetan yang ditimbulkan dari even Pocari Sweat Run Indonesia ini sudaj diantisipasi sehingga saat acara dimulai tak menjadi kendala.
” Yang jadi catatan penting dalam kegiatan ini ya kemacetan . Hal ini biisa kita lihat dibeberapa titik seperti, Cicadas, Kiaracondong, Viaduct, hingga sekitar Gedung Pakuan.” tegas Farhan. Minggu (20/07/25).
Bahkan , kata Farhan, di Jalan Supratman pukul 04.40 WIB sudah macet karena satu mobil di area parkir menghalangi lalu lintas. Ini efek kecil tapi berdampak besar
Menurutnya, ada empat titik utama kemacetan yang perlu mendapat perhatian serius. Masih adanya pertemuan antara rute pelari dan kendaraan umum dinilai menjadi salah satu akar masalah.
Meski demikian, Farhan menegaskan bahwa penyesuaian rute harus tetap mempertahankan ciri khas kota.
“Kalau semua dialihkan keluar pusat kota, pelari bisa kehilangan pengalaman melewati ikon-ikon Bandung. Itu tidak kita inginkan,” tegasnya.
Ke depan, Ia bakal merekayasa rute berbasis data kemacetan dan waktu padat lalu lintas, guna meminimalkan interaksi antara pelari dan kendaraan.
Tak hanya rute, aspek komunikasi publik juga menjadi fokus pembenahan. Farhan menilai, informasi kepada masyarakat, baik warga terdampak, pengguna jalan, maupun peserta lari—belum maksimal.
“Komunikasi publik harus diperluas. Ini bukan hanya event bagi pelari, tapi untuk seluruh kota,” ujarnya.
Ia menekankan perlunya pendekatan below the line berbasis analitik, tak sekadar bergantung pada media sosial.
Karenanya, Ia berharap Pocari Sweat Run ke depan bisa menjadi ajang yang lebih tertib, inklusif, dan dinikmati semua pihak.
“Event ini harus bisa memberi kesan positif, bukan hanya untuk peserta, tapi juga untuk warga kota yang berbagi ruang,” tutupnya. (Bzo).