CIMAHI, Nyaringindonesia.com – Akibat hujan deras pada Selasa (04/10) siang, sejumlah wilayah di Kota Cimahi seperti di kawasan Cimindi, Cigugur tengah, melong, Cibabat, dan Cipageran mengalami banjir Cileuncang.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Untuk memastikan situasi dilapangan, Wali Kota Cimahi, Letkol (Purn.) Ngatiyana didampingi Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Fithriandy Kurniawan, Camat Cimahi Utara, dan Lurah Cipageran meninjau sekaligus mengunjungi salah satu korban terdampak banjir yang berlokasi di Kampung Torobosan RT 04 RW 12 Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.
Dalam kejadian tersebut, diketahui rumah milik Bapak Yusuf dan Bapak Rahmat mengalami kerusakan. Pada keduanya, Ngatiyana menyampaikan rasa prihatin sekaligus menyerahkan bantuan logistik dari BPBD Kota Cimahi berupa selimut, peraalatan mandi, mie instan, alat kebersihan, tenda gulung, matras. peralatan dapur, pembersih lantai, dan natura (bahan makan).
Selain memberi bantuan, pihak BPBD Kota Cimahi langsung melakukan assessment kaji cepat di lokasi kejadian. Sementara saat melakukan evakuasi BPBD dibantu relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) Cipageran, Tim Reaksi Cepat (TRC), Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Cimahi, serta RT dan RW setempat.

Lebih lanjut, Ngatiyana menyebut bahwa upaya penanganan banjir masih terus dilakukan. Perbaikan drainase di sejumlah lokasi yang debit airnya cukup tinggi, seperti di Jalan Cihanjuang salah satunya. Sementara unruk embung sumur resapan air, ia mengaku kolam tersebut belum berfungsi secara optimal lantaran pembangunannya masih belum selesai.
“Kolam retensi Pasir Kaliki Insyaallah akan selesai di tahun 2023, untuk saat ini upaya untuk mengatasi banjir dilakukan dengan memperbaiki drainase dan saluran-saluran air,” tutur Ngatiyana.
Ngatiyana menghimbau warga Kota Cimahi agar tetap waspada, terutama pada saat hujan dengan intensitas tinggi bisa beresiko menimbulkan bencana alam hidrologi.
“Tetap hati-hati dan waspada terutama di musim yang ekstrim ini, dengan curah hujan yang tinggi berpotensi menimbulkan banjir atau tanah longsor, rumah roboh dapat terjadi bila kita tidak berhati-hati,” tutup Ngatiyana. (Bidang IKPS/Dy)