CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya membentuk karakter generasi muda melalui program pelatihan kedisiplinan yang melibatkan TNI AD.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Bertempat di Pusat Pendidikan Jasmani (Pusdikjas) TNI AD, sebanyak 183 siswa SMP dari berbagai sekolah di Cimahi menjalani pembinaan intensif selama tiga hari, mulai Senin, 8 September 2025.
Program ini menjadi langkah konkret Pemkot Cimahi dalam menanamkan nilai-nilai disiplin, tanggung jawab, dan kepemimpinan sejak usia dini. Para peserta merupakan siswa pilihan yang direkomendasikan langsung oleh guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah masing-masing.
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, yang hadir membuka kegiatan, menyampaikan optimismenya terhadap hasil dari pelatihan ini.
“Kami percaya, dengan dititipkan ke lingkungan TNI, anak-anak akan belajar hidup disiplin. Walau hanya tiga hari, pengalaman ini bisa membentuk karakter mereka dan menjadi inspirasi di lingkungan sekolah,” kata Ngatiyana pada media.
Selama mengikuti pelatihan, para siswa ditempa melalui berbagai kegiatan fisik dan mental yang dirancang untuk menumbuhkan kedisiplinan, kerja sama tim, serta jiwa kepemimpinan. Penggunaan telepon genggam dan akses ke media sosial pun ditiadakan demi menciptakan suasana pembelajaran yang fokus dan tertib.
“Mereka dilatih dari bangun tidur hingga tidur kembali. Semua diatur. Ini bagian dari proses agar mereka terbiasa hidup disiplin,” ujar Ngatiyana.
Lebih dari sekadar pembinaan perilaku, program ini juga dianggap sebagai ajang pengenalan dunia militer dan kepolisian bagi para siswa yang tertarik berkarier di bidang tersebut.
“Kalau ada yang bercita-cita menjadi TNI atau Polri, di sinilah tempat belajar awal. Mereka bisa mulai melatih kesiapan fisik dan mental sejak sekarang,” tambahnya.
Pemerintah Kota Cimahi pun menyampaikan apresiasi kepada jajaran Pusdikjas TNI AD yang telah memberikan ruang serta pendampingan bagi siswa-siswa selama pelatihan berlangsung.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Komandan Pusdikjas dan seluruh instruktur yang telah membimbing siswa kami, baik dari sekolah negeri maupun swasta. Ini bagian dari sinergi positif dalam membina generasi penerus bangsa,” ucapnya.
Ngatiyana berharap, pengalaman yang didapat para siswa selama pelatihan tidak berhenti di lokasi, tetapi terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di lingkungan sekolah.
“Saya ingin mereka menjadi agen perubahan. Sepulang dari sini, mereka bisa menularkan semangat disiplin dan tanggung jawab kepada teman-temannya,” pungkasnya. (Bzo)