Bandung, NyaringIndonesia.com — Lima pabrik yang berlokasi di berbagai wilayah Jawa Barat menghentikan operasionalnya, mengakibatkan 3.200 karyawan terpaksa dirumahkan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut Kepala Bidang Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat, Firman Desa, penutupan ini terjadi di beberapa daerah, termasuk Bekasi, Cimahi, dan Garut. Dua dari lima perusahaan tersebut telah tutup sejak awal tahun 2025.
Dilansir dari Bisnis.com Kelima pabrik yang dimaksud adalah PT Sanken Indonesia, PT Yamaha Music Product Asia, PT Tokai Kagu yang berlokasi di Kabupaten Bekasi, PT Danbi Internasional Garut, dan PT Bapintri di Kota Cimahi. Firman menambahkan bahwa keputusan penutupan ini berdampak langsung pada ribuan buruh dan karyawan yang kini kehilangan pekerjaan mereka.
Pihak Dinas Tenaga Kerja Jawa Barat saat ini tengah melakukan upaya untuk memberikan bantuan kepada karyawan yang terdampak, termasuk melalui program pelatihan dan pencarian peluang kerja baru.
Meskipun demikian, tantangan besar tetap ada, mengingat jumlah karyawan yang dirumahkan cukup signifikan.
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab utama penutupan ini antara lain, penurunan permintaan produk, kesulitan finansial perusahaan, serta dampak dari kondisi ekonomi global yang belum stabil.
Pemerintah daerah, bersama dengan perusahaan dan serikat pekerja, tengah berupaya untuk mencari solusi yang dapat membantu meringankan beban para pekerja yang terdampak.
Situasi ini menambah kekhawatiran terkait ketidakpastian ekonomi yang dihadapi oleh sektor industri di Jawa Barat, yang merupakan salah satu pusat produksi utama di Indonesia.
Bagi karyawan yang terkena dampak, langkah pertama adalah mengajukan klaim hak-hak ketenagakerjaan dan mencari peluang untuk mengikuti pelatihan keterampilan yang disediakan oleh pemerintah maupun sektor swasta.
=================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News.