9 dari 26 SPPG di Kota Cimahi Telah Miliki SLHS

SPPG
Wali Kota Cimahi, Ngatiyana bersama Wakil Wali Kota Cimahi. Adhitia Yudhistira serta Forkopimda saat sidak SPPG di Kelurahan Citeureup

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Dari total 26 Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi di Kota Cimahi, baru sekitar 9 SPPG yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sementara sebagian lainnya masih dalam proses pemeriksaan di laboratorium.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SPPG di Kelurahan Citeureup, bersama jajaran Forkopimda, Jumat (31/10/2025).

Dalam sidak tersebut, Ngatiyana tidak menemukan hal yang perlu dikoreksi. Namun, ia berharap SPPG Citeureup dapat terus menjaga kualitas makanan yang akan didistribusikan kepada para siswa.

“Semua persiapan dari lokasi, kebersihan dapur, hingga kualitas masakan sudah terlihat baik. Instalasi pengolahan limbah, sumber air, tempat pencucian, dan peralatan juga dalam kondisi bagus,” ujar Ngatiyana.

Ia menambahkan, proses penyiapan makanan di SPPG Citeureup juga berlangsung efisien sehingga makanan tidak terlalu lama disimpan sebelum didistribusikan.

Lebih lanjut, Ngatiyana berharap SPPG lain di Cimahi dapat meniru standar yang diterapkan di Citeureup.

“Minimal kualitasnya sama, baik dari segi berat sajian, kandungan protein, maupun kebersihannya,” katanya.

Menurut Ngatiyana, kegiatan monitoring ini merupakan bentuk kepedulian Forkopimda bersama Pemerintah Kota Cimahi terhadap pelaksanaan program SPPG di daerah tersebut.

“Peninjauan bersama ini tidak direncanakan sebelumnya. Kalau direncanakan, biasanya sudah dipersiapkan lebih dulu, sehingga kita tidak akan menemukan kondisi yang sebenarnya di lapangan,” jelasnya.

Saat ini, SPPG di Kota Cimahi mampu melayani antara 3.000 hingga 3.500 siswa. Pemerintah daerah berfokus memastikan kesiapan para penyedia, sementara urusan distribusi menjadi kewenangan antara pihak MBG dan SPPG.

Selain itu, setiap SPPG juga telah menyiapkan ahli gizi untuk memastikan makanan aman dikonsumsi.

“Sebelum makanan didistribusikan ke sekolah, ahli gizi akan mencicipinya terlebih dahulu. Jadi para siswa tidak perlu khawatir,” ujar Ngatiyana.

Sebelum bahan baku masuk ke SPPG, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi memeriksa kualitas sayur dan daging untuk memastikan tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin. Setelah itu, Dinas Kesehatan melakukan pemeriksaan terhadap porsi, kadar protein, dan berat makanan.

“Kolaborasi antara Dinas Kesehatan dan Dispangtan ini bertujuan untuk memastikan pemenuhan gizi sesuai standar serta menjaga kelancaran pelaksanaan program tanpa kendala.” pungkasnya. (Bzo)

 

 

Berita Utama