JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa informasi terkait dugaan pemerasan yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri masih belum jelas.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dia mengakui bahwa hingga saat ini, dia belum menerima informasi rinci mengenai masalah tersebut.
“Saya belum tahu permasalahannya secara detail karena (informasi pemerasan) masih simpang siur,” kata Jokowi di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu sore.
Jokowi menegaskan bahwa ia tidak ingin memberikan komentar yang berlebihan terkait kasus Firli Bahuri. Hal ini karena ia khawatir bahwa komentarnya bisa dianggap sebagai campur tangan dalam kasus tersebut.
“Saya berkomentar nanti ada yang bilang mengintervensi,” tambahnya. “Jadi saya masih mencari informasi yang benar kasus ini seperti apa.”
Ketua KPK, Firli Bahuri, diduga terlibat dalam pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang juga tersandung kasus korupsi.
Kasus ini muncul setelah adanya pengaduan dari masyarakat kepada Polda Metro Jaya pada 12 Agustus lalu. Pemerasan ini diduga terjadi antara tahun 2020 hingga 2023 di lingkungan Kementerian Pertanian.
Jokowi menekankan bahwa kasus yang melibatkan Firli Bahuri adalah urusan penegak hukum. Oleh karena itu, ia memilih untuk membiarkan proses hukum itu diurus oleh lembaga berwenang seperti kepolisian, KPK, atau Kejaksaan.
“Jangan sampai kalau saya mengomentari di awal, banyak yang mengatakan bahwa saya mengintervensi, saya tidak mau itu terjadi,” ungkapnya.