SEMARANG, Nyaringindonesia.com – Harga cabai di pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), dikabarkan mengalami kenaikan tajam, mencapai angka Rp 65.000 per kilogram.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Bambang Pramusinto, mengindikasikan bahwa kenaikan ini disebabkan oleh dampak kemarau panjang atau fenomena El Nino yang memengaruhi hasil panen cabai.
“Harga cabai rawit merah di Pasar Johar sudah mencapai Rp 65.000 per kilogram, sedangkan harga cabai merah keriting dan cabai merah teropong mencapai Rp 40.000 per kilogram. Meski kenaikannya masih di bawah 20 persen,” jelasnya. Selasa (24/10/2023).
Pemerintah Kota Semarang, melalui dinas terkait, telah mengambil langkah-langkah responsif termasuk melalui operasi pasar dan inspeksi mendadak di pasar tradisional guna menangani situasi ini.
“Salah satunya dengan melakukan operasi pasar dan melakukan sejumlah sidak di pasar tradisional,” tambah Bambang.
Sebelumnya, seorang pedagang cabai di Pasar Bulu Kota Semarang, Parmi, menjelaskan bahwa sebelum terjadi kenaikan, harga cabai rawit merah berkisar sekitar Rp 35.000 per kilogram. Namun, kini harga tersebut telah melonjak menjadi Rp 60.000 per kilogram.
“Sekarang cabai rawit merah jadi Rp 60.000 per kilogram,” jelasnya saat ditemui di tempat dagangannya.
Kondisi serupa juga dirasakan oleh penjual lainnya, Nur, di Pasar Karangayu Semarang. Ia mengonfirmasi bahwa harga cabai telah mengalami kenaikan sejak lima hari yang lalu, dari Rp 35.000 menjadi Rp 53.000 per kilogram.
“Cabai rawit merah awalnya Rp 35.000 per kilogram. Sekarang Rp 53.000 per kilogram,” paparnya.
Kenaikan harga cabai ini secara signifikan memengaruhi perilaku pembelian konsumen, dengan banyak dari mereka mengurangi jumlah pembelian akibat kenaikan harga tersebut.
Pedagang juga terpaksa mengurangi persediaan cabai untuk menghindari kerugian akibat kemungkinan busuk. Dengan upaya ini, diharapkan situasi harga cabai dapat segera teratasi.
