Los Angeles, NyaringIndonesia.com – Jumlah korban tewas akibat kebakaran yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat, terus meningkat.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dilansir NBC, jumlah korban yang tercatat telah mencapai 16 orang, sebuah kenaikan signifikan dari laporan awal yang menyebutkan 11 korban tewas. Data terbaru ini diperoleh dari Departemen Pemeriksa Medis setempat.
Kebakaran tersebut terjadi di beberapa lokasi, termasuk kaki bukit Hutan Nasional Angeles serta daerah sekitar Pasadena dan Altadena, yang menjadi tempat ditemukannya sebagian besar korban tewas.
Sementara itu, lima korban lainnya tercatat terkait dengan kebakaran yang terjadi di kawasan Palisades, Pacific Palisades. Dari jumlah tersebut, identitas beberapa korban sudah diketahui, termasuk Victor Shaw (66), salah satu dari yang tewas dalam peristiwa tragis ini. Namun, hingga kini, ada delapan korban yang belum teridentifikasi.
Upaya pemadaman kebakaran masih terus berlangsung meskipun petugas pemadam kebakaran menghadapi tantangan besar. Angin kencang yang berhembus memperburuk keadaan, mendorong api ke daerah-daerah yang sebelumnya aman dari kobaran api.
Keadaan ini semakin mengkhawatirkan, mengingat kebakaran tersebut bergerak menuju area padat penduduk dan tempat-tempat penting. Sebagai contoh, pada Sabtu, 11 Januari 2025, api mulai mengarah ke timur, mendekati Getty Center yang terkenal, serta menuju utara menuju Lembah San Fernando yang berisi banyak pemukiman.
Sarah Cohen, seorang warga setempat, menggambarkan suasana yang sangat tegang. “Kami sangat gugup. Setiap kali petugas menyiramkan air, keadaan membaik, namun kemudian memburuk lagi,” ujarnya menggambarkan betapa cepatnya api bergerak.
Bencana kebakaran ini dipandang sebagai yang terburuk dalam sejarah Los Angeles. Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris, menggambarkan situasi ini sebagai “kiamat”, yang akan memberikan dampak jangka panjang bagi California, baik dalam aspek sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
Meski Harris juga tinggal di daerah yang kini termasuk dalam zona evakuasi, belum ada laporan pasti mengenai apakah rumahnya terimbas kebakaran.
Pihak berwenang setempat mengungkapkan bahwa kebakaran ini telah menyebabkan evakuasi hampir 180.000 penduduk Los Angeles. Kebakaran juga menghancurkan ribuan rumah dan telah membakar puluhan ribu hektar lahan.
Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, menyebut peristiwa ini sebagai “badai api bersejarah” yang belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan tersebut. Sheriff Wilayah Los Angeles, Robert Luna, menyatakan bahwa kebakaran yang terjadi di beberapa titik, seperti Palisades, Eaton, Hurst, dan Lidia, telah menyebabkan evakuasi massal dan mengancam lebih banyak kawasan lainnya. Hingga kini, lebih dari 200.000 penduduk lainnya berada di bawah perintah evakuasi.
Kerugian material yang ditimbulkan juga sangat besar. Dalam laporan yang dirilis oleh Morningstar-DBRS, sebuah lembaga pemeringkat kredit terkemuka, diperkirakan kerugian properti akibat kebakaran ini dapat melebihi USD 8 miliar.
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa lebih dari 5.000 rumah dan bangunan lainnya telah musnah, sementara lebih dari 28.000 bangunan lainnya masih terancam. Sementara dampak terhadap perusahaan asuransi properti di California diperkirakan sangat besar, para pejabat setempat berharap dampak tersebut masih dapat dikendalikan.
Dengan terus meluasnya kebakaran ini dan kerusakan yang ditimbulkan, kebijakan dan upaya mitigasi yang lebih efektif menjadi kunci untuk mengurangi dampak bencana yang semakin memburuk ini.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News