CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudhistira, menegaskan bahwa pihaknya akan menelusuri dugaan pungutan liar (pungli) terkait pembayaran jongko yang disebut mencapai jutaan rupiah di kawasan Alun-Alun Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Jika terbukti masuk dalam kategori pungli, Tim Saber Pungli akan segera diturunkan untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
“Prinsipnya, tidak boleh ada lagi penguasaan sepihak. Ini sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat dalam memberantas aksi premanisme, khususnya di Kota Cimahi,” ujar Adhitia usai Sholat Idul Fitri di Masjid Agung Cimahi. Senin (31/03/25).
Ia juga menegaskan bahwa Pemkot Cimahi tidak akan memberi toleransi terhadap praktik semacam ini.
“Yang jelas, kita akan bertindak tegas. Pak Wali juga sudah mengatakan: no mercy, tidak ada ampun untuk premanisme di Kota Cimahi,” tegasnya.
Sebelumnya, Wali Kota Cimahi telah melakukan penertiban di kawasan Alun-Alun pada malam hari. Keesokan harinya, Wakil Wali Kota turun langsung membersihkan sampah yang menumpuk hingga menyumbat saluran drainase.
Selain itu, tumpahan minyak goreng dari pedagang telah merusak batu andesit di area pedestrian, sehingga diperlukan penataan ulang.
Adhitia menyampaikan bahwa usai Lebaran, Pemkot Cimahi akan melakukan penataan agar kawasan ini tetap bisa mengakomodasi pelaku UMKM, namun dengan tetap menjaga kebersihan, keamanan, dan menghindari pungutan liar.
“Ke depannya, kawasan ini harus memberikan manfaat bagi Kota Cimahi, baik dari sisi ekonomi maupun dampak positif lainnya yang dihasilkan dari bazar-bazar di sekitar alun-alun,” jelasnya.
Dalam rencana penataan, Alun-Alun Cimahi akan dijadikan pusat rekreasi. Jalan berbatu andesit akan difungsikan sebagai kawasan pedestrian, sementara area khusus akan disediakan bagi UMKM di sektor kuliner.
“Bagian pedestrian akan menjadi ruang atraksi bagi pertunjukan seni, budaya, sulap, dan kegiatan kreatif lainnya,” kata Adhitia.
Sementara itu, pedagang kuliner akan dipindahkan ke area lain agar tidak berjualan di atas batu andesit, mengingat material tersebut tidak tahan terhadap tumpahan minyak.
“Ini adalah aset Pemkot Cimahi yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Kita harus memanfaatkannya untuk kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan indeks kebahagiaan warga Cimahi,” pungkasnya. (Bzo)