Cimahi, NyaringIndonesia.com – Pemilik CV Ebod Jaya H. Makhfud Sulaiman atau Kang Ebod merasa prihati atas kondisi ekonomi nasional saat ini. Menurutnya kondisi ini tidak terlepas dari kebijakan para pemimpin dan penegakan hukum yang dianggap lemah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Pemimpin harus tahu masalah yang dihadapi rakyat. Presiden, gubernur, hingga kepala daerah harus paham akar persoalan, terutama di sektor hukum dan ekonomi,” ujar Kang Ebod, kepada sejumlah wartawan di kantornya, Kamis (09/10/2025)
Menurutnya, korupsi yang masih merajalela dan rendahnya pengawasan institusi hukum menjadi penghambat utama dalam membangun pondasi ekonomi yang kuat.
“Presiden punya kewenangan atas Polri dan Kejaksaan. Maka, penegakan hukum harus menjadi prioritas. Tanpa itu, ekonomi hanya akan jalan di tempat,” katanya.
Kang Ebod juga mengkritik ketergantungan Indonesia terhadap impor, khususnya di sektor pangan dan teknologi. Ia menyebut, sebagai negara agraris, ketergantungan terhadap komoditas seperti kedelai, jagung, dan gula mencerminkan kegagalan dalam pengelolaan sumber daya nasional.
“Kita punya lahan luas, tapi masih impor kebutuhan pokok. Ini persoalan kebijakan yang harus dibenahi,” ujarnya.
Ia mendorong pemerintah untuk menata ulang sistem pangan nasional, termasuk dengan pemberian lahan produktif kepada petani lokal dan pembangunan industri pengolahan di wilayah potensial.
Menanggapi pertanyaan soal kondisi ekonomi terkini, Kang Ebod menilai bahwa masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, mulai merasakan tekanan ekonomi yang nyata—ditandai oleh kenaikan harga kebutuhan pokok, menurunnya daya beli, serta terbatasnya lapangan pekerjaan.
Meski pemerintah telah meluncurkan berbagai program stabilisasi dan bantuan sosial, ia menilai kebijakan tersebut belum sepenuhnya menjawab kebutuhan di tingkat akar rumput.
“Jangan hanya bicara angka makro. Stabilitas ekonomi harus terasa di dapur rakyat,” tegasnya.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM), yang selama ini menjadi penopang ekonomi lokal. Persaingan yang semakin ketat serta biaya produksi yang terus meningkat membuat banyak pelaku usaha kesulitan bertahan.
Mengakhiri pernyataannya, Kang Ebod mengajak seluruh pihak untuk terlibat aktif dalam memberi masukan bagi perbaikan kebijakan ekonomi nasional. Ia menegaskan bahwa seorang pemimpin sejati adalah mereka yang berani menghadapi kenyataan dan menyelesaikan persoalan secara tuntas.
“Ekonomi kuat bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi soal keberanian pemimpin menjamin rakyatnya hidup layak,” pungkasnya.
==================
Disclaimer:
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News