Fenomena Kepo dan Pandangan Islam Menurut Al-Qur’an dan Hadis

Kepo
Ilustrasi Fenomena Kepo

CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Fenomena “kepo” rasa ingin tahu yang berlebihan terhadap urusan pribadi orang lain, kini semakin marak di tengah masyarakat.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Seiring perkembangan media sosial, perilaku ini sering muncul dalam bentuk menelusuri kehidupan pribadi seseorang, mencari-cari aib, hingga menyebarkan informasi tanpa verifikasi. Meski dianggap hal biasa, Islam ternyata telah mengingatkan bahaya sikap ini sejak 14 abad yang lalu.

Dalam Al-Qur’an, Allah secara tegas melarang umat Islam untuk melakukan tajassus atau memata-matai urusan pribadi seseorang. Larangan tersebut tertuang dalam surah Al-Hujurat ayat 12, yang menyatakan:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka… dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain…”

Ayat ini menegaskan bahwa sikap kepo yang mengarah pada pengintaian dan pengungkapan aib bukan hanya tidak etis, tetapi juga bertentangan dengan prinsip menjaga kehormatan sesama muslim.

Peringatan serupa juga disampaikan oleh Nabi Muhammad (saw) dalam berbagai hadis. Salah satunya adalah sabdanya:

“Barang siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim).

Hadis ini menunjukkan bahwa Islam mendorong umatnya untuk saling melindungi kehormatan, bukan justru membuka atau mencari-cari keburukan orang lain.

Para ulama menjelaskan bahwa perilaku kepo yang berlebihan dapat memicu fitnah, permusuhan, dan hilangnya rasa saling percaya dalam masyarakat.

Karenanya, umat Islam diajak untuk lebih menjaga adab berkomunikasi, baik secara langsung maupun melalui media sosial. Islam menekankan pentingnya tabayyun atau verifikasi, serta larangan keras menyebarkan informasi yang tidak jelas kebenarannya.

Dengan demikian, jelas bahwa perilaku kepo bukan sekadar kebiasaan yang dianggap ringan, tetapi dapat menjadi dosa sosial jika melanggar batas privasi dan menyinggung kehormatan orang lain.

Al-Qur’an dan hadis memberikan pedoman jelas agar umat Islam lebih bijak dalam bersikap, menjaga lisan dan jemari, serta menghormati privasi sesama. Dalam era serba digital ini, pesan moral tersebut menjadi semakin relevan untuk menciptakan masyarakat yang lebih beradab dan penuh empati. (Tim)

 

 

Editor : A Gunara

# # # #

Berita Utama