Perumahan ARHASS VILLA

Bimbingan Dan Pelatihan Pengawas Madrasah Oleh Kemenag pada Tahun Ini

Bimbingan dan pelatihan pengawas madrasah (Kemenag RI)
NyaringIndonesia.com,Jakarta – Kementerian Agama telah berhasil menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan bagi 1.394 pengawas madrasah pada tahun ini. Pelatihan berlangsung selama dua bulan, dari Oktober hingga November 2023, tersebar di sembilan kota besar, termasuk Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Aceh, Pekanbaru, Palembang, Makasar, dan Balikpapan.

Kerjasama antara Pusdiklat Tenaga Teknis Balitbang-Diklat dan Project Madrasah Education Quality Reform (MEQR) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menjadi penyelenggara pelatihan ini. Kepala Balitbang dan Diklat Kementerian Agama, Suyitno, optimis bahwa pelatihan ini akan memberikan dampak positif pada peningkatan mutu madrasah. Ia menekankan pentingnya terus meningkatkan mutu madrasah untuk menghadapi perubahan dan dinamika dalam tantangan pendidikan nasional.

“Pelatihan pengawas madrasah merupakan salah satu langkah menuju kemajuan dan keberdayaan madrasah. Namun demikian, kita perlu menyadari bahwa ini bukanlah satu-satunya cara. Semua pihak terlibat dalam pendidikan madrasah, terutama guru dan kepala madrasah, juga perlu mendapat perhatian serius. Tantangan yang dihadapi oleh madrasah terus berkembang, dan kita harus bersiap menghadapinya,” ungkap Suyitno dalam konferensi pers di Jakarta pada Senin (27/11/2023).

Suyitno memberikan apresiasi atas durasi pelatihan yang cukup panjang dan upaya yang diperlukan untuk melaksanakannya dengan baik. Proyek MEQR yang didanai oleh Bank Dunia diharapkan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi madrasah yang terlibat.

“Saya sangat menghargai penyelenggara pelatihan, baik dari Pusdiklat maupun tim MEQR. Namun, saya ingin menekankan pentingnya kolaborasi dan penggunaan dana pelatihan ini untuk memberdayakan pengawas madrasah. Mereka merupakan garda terdepan dalam meningkatkan mutu madrasah. Pelatihan ini seharusnya mampu mendorong mereka untuk berperan secara maksimal,” tambahnya.

Mastuki, sebagai penanggung jawab pelatihan, menambahkan bahwa peserta pelatihan pengawas madrasah dibagi menjadi dua kelompok utama dengan dua fokus materi utama, yaitu implementasi kurikulum merdeka (IKM) di madrasah dan penguatan moderasi beragama (PMB).

“Dari total 1.394 peserta, sebanyak 462 pengawas (14 angkatan) mendapatkan materi khusus PMB, sementara 932 pengawas (24 angkatan) menerima pembekalan khusus mengenai IKM. Jumlah peserta di setiap lokasi pelatihan bervariasi antara 30 hingga 40 peserta, disesuaikan dengan jumlah pengawas di wilayah kerja Kantor Wilayah Kementerian Agama yang diundang,” papar Mastuki, yang juga menjabat sebagai Kepala Pusdiklat Teknis Kementerian Agama.

Mastuki menegaskan bahwa pembekalan materi IKM dan PMB bagi pengawas madrasah ini sejalan dengan arahan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang menuntut agar semua aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Agama memiliki profesionalisme dan pemahaman keagamaan moderat.

“Kerja sama antara Pusdiklat dan MEQR-WB dalam menerjemahkan arahan Menteri Agama ini melibatkan kombinasi materi pelatihan penguatan profesi pengawas (melalui IKM) dan pemahaman keagamaan moderat (melalui PMB). Secara teknis, kami mengatur kelas per angkatan agar setiap peserta atau pengawas mendapatkan materi secara proporsional,” tambahnya.

Data mengenai komposisi peserta pelatihan mencakup 1.288 pengawas madrasah dan 106 pengawas PAI di Sekolah. Narasumber dan fasilitator pelatihan berasal dari tim Pokja IKM Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, widyaiswara Pusdiklat/Balai Diklat Keagamaan, akademisi perguruan tinggi, pejabat pusat/kanwil, dan instruktur nasional moderasi beragama.

Berita Utama

Scroll to Top