JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, mengumumkan bahwa puncak fenomena El Nino diperkirakan akan berlanjut hingga akhir Oktober. Hal ini berarti transisi dari musim kemarau ke musim hujan diperkirakan akan terjadi pada bulan November.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dwikorita menjelaskan bahwa meskipun sebelumnya diprediksi bahwa puncak El Nino akan terjadi pada bulan September, data terkini dari satelit menunjukkan bahwa kondisi ini masih berlanjut hingga akhir Oktober. Fenomena El Nino diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Maret 2024. Namun, adanya angin monsun yang masuk ke arah Asia memungkinkan terjadinya hujan pada bulan November.
“El Nino kemungkinan akan berlangsung hingga Maret 2024, tetapi angin monsun dari arah Asia sudah mulai masuk pada bulan November, sehingga kita berharap hujan akan turun pada bulan itu,” ujar Dwikorita.
Dengan demikian, pengaruh El Nino akan mulai berkurang seiring dengan kedatangan musim hujan. Meskipun demikian, BMKG tetap mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati karena kekeringan masih akan berlanjut pada bulan Oktober. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, mengingat pemadaman kebakaran akan sulit dilakukan dalam kondisi cuaca yang kering.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca dan memberikan informasi terbaru kepada masyarakat guna menjaga keselamatan dan kesejahteraan selama masa transisi ini.