CIMAHI, NyarimgIndonesia.com- Nasib Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi, Dikdik Suratno Nugrahawan sebagai Bakal Calon (Balon) Walikota Cimahi diprediksi bergantung pada keputusan PDI Perjuangan Kota Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Hingga saat ini, tidak ada nama Balon Walikota Cimahi selain Bagja Setiawan.
Pengamat Politik Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI) Kota Cimahi, Arlan Siddha, menjelaskan bahwa jika Dikdik Suratno Nugrahawan maju di Pilkada Kota Cimahi, ia akan menghadapi kesulitan karena tidak ada nama lain yang muncul selain Bagja Setiawan, kader dari PKS.
“Jika dipaksakan antara Pak Bagja dan Pak Dikdik, tentunya PKS akan meminta posisi Pak Bagja di C1,” ujar Arlan saat dihubungi Kantor Berita RMOLJabar, Rabu (17/7).
Arlan menambahkan, kondisi Dikdik saat ini tinggal menunggu keputusan dari PDIP. Jika PDIP memutuskan untuk tidak mengusung calon eksekutif, ini akan menjadi sejarah pertama bagi Kota Cimahi, karena dalam beberapa Pilkada sebelumnya, PDIP selalu ikut bertarung.
“Apabila PDIP tidak bertarung dalam kontestasi, ini akan menjadi sejarah baru karena dalam beberapa Pilkada di Kota Cimahi, PDIP selalu ikut berpartisipasi,” tambahnya.
Selain nama Dikdik, Arlan juga menyebutkan nama Bilal Insan Muhammad Priatna, anak dari mantan Walikota Cimahi Ajay M. Priatna, sebagai calon potensial. Jika Bilal maju, ada kemungkinan ia akan menempati posisi C2.
“Tapi apakah C2-nya dengan Dikdik atau Bagja, jika Pak Bagja tetap mencalonkan diri sebagai walikota,” jelasnya.
“PKS kemungkinan besar akan sulit menurunkan posisinya di C2 karena mereka biasanya mendorong kadernya untuk posisi C1, terutama di daerah di mana mereka kuat di legislatif,” lanjut Arlan.
Arlan menyebutkan, kontestasi politik Pilkada Kota Cimahi 2024 akan menarik karena partai-partai politik saling menunggu. Kecuali partai yang tidak memiliki calon pasti, mereka mungkin akan langsung mengumumkan calonnya.
“Saya melihat bahwa Bilal bisa saja maju, baik dengan Pak Dikdik atau dengan Pak Bagja. Jika dengan Pak Bagja, Pak Dikdik harus cepat mencari penggantinya,” terangnya.
Arlan menegaskan, apabila Dikdik tidak maju bersama Bagja, artinya PDIP tidak mengambil bagian dalam Pilkada kali ini.
“PDIP tidak muncul dengan nama calon, hanya mendukung saja,” pungkasnya.