JAKARTA, Nyaringindonesia.com – DPP PKB (Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa) mengadakan parade budaya dan apel dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Acara ini bertujuan untuk memperkuat penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menjelaskan bahwa apel dan parade ini bukan hanya untuk memperkuat ideologi Pancasila, tetapi juga untuk mendekatkan idealisme Pancasila dengan praktik kehidupan sehari-hari masyarakat dan praktik berbangsa dan bernegara.
“Kita melaksanakan apel dan parade kesaktian Pancasila untuk bukan saja menguatkan ideologi Pancasila, tetapi memperpendek jarak idealisme Pancasila dengan praktik kehidupan sehari-hari di masyarakat maupun praktik berbangsa dan bernegara,” ujar Cak Imin di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.
Lebih lanjut, Cak Imin menyatakan bahwa implementasi dari ideologi Pancasila melibatkan nilai-nilai seperti kemanusiaan, penolakan terhadap penyiksaan, kekerasan, dan pemaksaan kehendak, serta menjaga kebhinekaan.
Menurutnya, hal ini adalah bagian dari penerapan yang baik dari Kesaktian Pancasila.
Cak Imin juga menekankan pentingnya pemerintah berpihak pada kemanusiaan, menjalankan undang-undang secara adil, dan menegakkan hukum dengan sama kepada semua warga negara. Ini dianggapnya sebagai implementasi yang baik dari Kesaktian Pancasila.
“Kebijakan pemerintah juga harus memihak pada kemanusiaan, Undang-undang harus adil, dan penegakan hukum harus sama kepada seluruh warga tanpa pandang buluh. Inilah implementasi dari kesaktian Pancasila,” tambahnya.
Cak Imin juga mengapresiasi keragaman di Indonesia yang telah berjalan dengan damai. Ia menekankan bahwa kekerasan dan ancaman terhadap SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan) tidak sesuai dengan nilai-nilai Indonesia.
“Jadi kalau ada hari ini kekerasan, ancam mengancam antar SARA saya rasa itu tidak sesuai dengan keindonesiaan kita. Oleh karena itu, hari ini harus kita jaga terus ke depan kita jaga kebhinnekaan ini dalam satu tujuan untuk persatuan,” tuturnya.
Parade budaya dimulai dari Jalan Borobudur, Jakarta Pusat, dan berakhir di Museum Taman Proklamasi. Selama parade, berbagai pertunjukan budaya seperti Reog, Barongsai, Ondel-ondel, Tanjidor, Marching Band, dan tarian Nusantara ditampilkan. Setelah parade, acara dilanjutkan dengan pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.