PURWOREJO, NyaringIndonesia.com – Tradisi Jamasan yang dilaksanakan setiap bulan Suro (kalender Jawa), merupakan tardisi menjamas benda pusaka koleksi Museum Tosan Aji Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sebanyak 1.159 koleksi benda pusaka berupa keris, tombak, pedang, kujang, dan lain sebagainya dijamas agar terjaga keawetannya. Selain itu, tradisi jamasan juga untuk melestarikan budaya dan mengedukasi masyarakat.
Acara rutinan yang digelar di halaman Museum Tosan Aji di Jalan RAA Tjokronegoro No. 2 Purworejo, Jumat (12/8/2022) tersebut, secara simbolis beberapa pusaka diarak dari rumah dinas Bupati Purworejo menuju halaman Museum Tosan Aji diiringi tarian Cing Po Ling yang penarinya mengenakan pakaian ala pengawal kerajaan.
Dikutip NyaringIndonesia.com dari Detik.com, salah satu pusaka milik Bupati Purworejo Agus Bastian berupa Keris Junjung Derajat serta pusaka lain berupa Tombak Baro Penatas dan Keris Tilam Upih dibawa menggunakan nampan bertabur bunga. Pusaka-pusaka itu kemudian dijamas oleh petugas museum, Teguh Wahyu Kuntoro, dengan berbagai ubarampe atau bahan yang diramu khusus menjadi resep kombinasi jamasan yang diambil dari berbagai unsur.
“Jamasan ini merupakan acara adiluhung yang terus dilestarikan sebagai wahana edukasi masyarakat sekaligus nguri-uri budaya dan merawat tinggalan leluhur kita. Pusaka kita ada 1.159 dan pusaka yang tertua berusia 600 tahun, itu pusaka Keris Junjung Derajat dan ada koleksi keris lain yang usianya sudah kuno sekali,” kata Bupati Purworejo Agus Bastian.
Jamasan dilaksanakan pada hari Jumat Kliwon menurut perhitungan Jawa. Bupati berharap agar tradisi tersebut bisa terus dilestarikan sebagai upaya untuk menghargai karya para leluhur.
“Tentunya kita ingin acara jamasan ini terus dilestarikan sebagai upaya kita menghargai hasil karya para leluhur kita. Jamasan ini diselenggarakan pada setiap bulan Suro dan tentunya dicarikan hari baik dan hari baik itu menurut catatan Jawa adalah di Jumat Kliwon,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo Dyah Woro Setyaningsih menuturkan ritual utama untuk Jamasan Tosan Aji memang dilaksanakan pada hari ini, tapi untuk pusaka lain yang merupakan koleksi dari Museum Tosan Aji telah dijamas sebelumnya dan akan diteruskan hingga bulan Suro berakhir.
Usai jamasan, acara ditutup dengan pagelaran wayang kulit Ringkes Merkukuhan dengan lakon Sekar Jati Waseso oleh Ki Dalang Suhut Widi Sasongko.
“Bicara tentang jamasan, di kita ini kan juga ada konservasi. Konservasi pusaka ini juga sudah dilaksanakan rutin karena memang jamasan ini salah satunya untuk menjaga biar tetap baik dan bersih. Di agenda jamasan ini memang ada (pusaka) khusus yang dijamas. Acara jamasan ini kemudian ditutup dengan wayang ruwat durasi pendek,” ucapnya.