NyaringIndonesia.com – Jumlah korban pembantaian terhadap para pendulang emas di wilayah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, terus bertambah. Semula, Tim Gabungan Satgas Damai Cartenz 2025 melaporkan sebanyak 11 korban tewas akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 6 April 2025. Namun, informasi tersebut baru diterima aparat keamanan sehari setelah kejadian, yakni pada 7 April 2025.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menindaklanjuti laporan tersebut, Tim Gabungan TNI-Polri segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi dan memastikan jumlah korban. Hingga hari kedelapan pencarian, total jenazah yang ditemukan bertambah menjadi 15 orang.
“Lokasi penemuan jenazah berbeda-beda. Daerah pendulangan emas ini berada di perbatasan antara Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang,” ujar Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani.
Hingga Minggu, 13 April 2025, tim gabungan telah berhasil mengevakuasi 13 dari total 15 jenazah. Satu jenazah belum bisa dievakuasi akibat cuaca buruk yang menghambat akses ke lokasi.
“Hari ini kami kembali menerima informasi adanya satu jenazah yang ditemukan,” kata Brigjen Pol. Faizal Ramadhani pada Senin, 14 April 2025.
Berikut lokasi dari 13 jenazah yang ditemukan:
– 2 jenazah dari TKP Tanjung Pamali
– 5 jenazah dari dua titik di Kampung Bingki
– 3 jenazah dari TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo
– 1 jenazah dari TKP Muara Kum
– 1 jenazah dari TKP Kabupaten Pegunungan Bintang
– 1 jenazah dari Area 33 pendulangan emas Yahukimo (akan dievakuasi esok hari dikarenakan cuaca)
Saat ini Tim Dokkes dan DVI Polri telah berhasil mengidentifikasi 12 jenazah, yakni:
1. Wawan Tangahu, asal Dusun III, Kabupaten Bolmon Selatan, Sulawesi Utara, jenazah ditemukan di TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo.
2. Suardi Laode alias Kaswadi, asal Dusun III, Kabupaten Bolmon Selatan, Sulawesi Utara, jenazah ditemukan di TKP Area 22 pendulangan emas Yahukimo
3. Stenli Humena, asal Kampung Kalama Darat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, jenazah ditemukan di Muara Kum.
4. Yuda Lesmana, asal Kos Jalan Paradiso, Dekai. Jenazah ditemukan di Camp Muradala, Kampung Bingki.
5. Riki Rahmat, asal Desa Ranomolua Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara. Jenazah ditemukan di Camp Muradala, Kampung Bingki.
6. Muhammad Arif, asal Kos Pemukiman Jalur II Dekai, jenazah ditemukan di Camp Muradala, Kampung Bingki.
7. Safaruddin, asal Kos Pemukiman Jalur II Dekai. Jenazah ditemukan di Camp Muradala, Kampung Bingki,
8. Abdur Raffi Batu Bara, asal Kos Pemukiman Jalur II Dekai. Jenazah ditemukan di Camp Muradala, Kampung Bingki.
9. Stefanus Gisbertus, asal Desa Tala, Kabupaten Seram Barat, Maluku. Jenazah ditemukan di Tanjung Pamali, Distrik Seradala, Pegunungan Bintang.
10. Zamroni, asal Dukuh Dulak Desa Gantungan, Kabupatan Tegal, Jawa Tengah. Jenazah ditemukan di Tanjung Pamali, Distrik Seradala, Pegunungan Bintang.
11. Ariston Kamma, asal Tantanan Tallunglipu, Sulawesi Selatan. Jenazah ditemukan di Pegunungan Bintang. (Jenazah sudah diserahkan ke keluarga).
12. Rusli, asal Desa Buti, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Jenazah ditemukan di Area 22 pendulangan emas Yahukimo.
Kepala Operasi Damai Cartenz 2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani memastikan pencarian korban akan dilakukan semaksimal mungkin.
“Termasuk mengejar para pelaku dari KKB pimpinan Eltius Kobak dan menamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama,” jelasnya.
Kapolda Papua, Irjen Pol Patrige Renwarin mengambil langkah preventif menyusul terjadinya kekerasan kepada para pekerja tambang di Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.
Dia menginstruksikan tiga kapolres di Yahukimo, Asmat, dan Pegunungan Bintang untuk berkoordinasi dengan forkopimda dan para kepala daerahnya agar mengeluarkan edaran larangan keras terhadap aktivitas tambang ilegal.
“Penambangan ilegal menjadi akar dari banyak permasalahan, termasuk konflik dan ancaman keamanan. Kami mendorong seluruh pihak untuk mendukung larangan keras ini,” kata Patrige.
Konflik kekerasan yang terjadi kepada pekerja tambang ilegal tak hanya terjadi kali ini saja. Namun, dalam kurun waktu 3 minggu terakhir, Polda Papua mencatat terjadi peningkatan kejahatan di wilayah pegunungan Papua, khususnya di Kabupaten Yahukimo dan Pegunungan Bintang.
“Insiden paling tragis adalah penyerangan oleh KKB terhadap pendulang emas,” ujarnya.