Perumahan ARHASS VILLA

Kebatilan Syirik Kepada Alloh SWT Bisa Berdampak Seperti Ini

Illustrasi berdoa dari perbuatan syirik
NyaringIndonesia.com – Dalam sebuah kutipan dari Asy-Syaikh Prof. Dr. Shalih Al-Fauzan, yang dihormati dalam dunia Islam, diperkenalkan pemahaman tentang betapa batilnya kesyirikan terhadap Allah Ta’ala.

Dalam kutipan ini, penekanan diberikan pada berbagai perumpamaan yang digunakan oleh Allah dalam Al-Qur’an untuk menggambarkan kesyirikan dan kerugian yang terkait dengannya.

Allah subhanahu wa ta’ala, melalui firman-Nya dalam Surat Al-Hajj, ayat 31, menggambarkan kesyirikan sebagai sebuah kejatuhan dari langit yang kemudian diikuti oleh akibat yang luar biasa:

“Dan barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka seakan ia jatuh dari langit, lalu disambar oleh burung, atau terlempar dibawa angin ke tempat yang jauh.”

Penggambaran ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang betapa tingginya tauhid dalam pandangan Islam. Tauhid adalah keimanan kepada keesaan Allah dalam segala aspek-Nya, dan seperti langit yang melambangkan ketinggian, keluasan, dan kemuliaan, tauhid juga dipandang sebagai sesuatu yang sangat agung.

Namun, bagi mereka yang meninggalkan tauhid dan terjerumus dalam kesyirikan, mereka digambarkan seperti seseorang yang jatuh dari langit ke bumi yang paling rendah. Ini menggambarkan pergeseran dramatis dari keimanan yang tinggi ke dalam kekafiran.

Selain itu, setan yang menguasai orang yang terjerumus dalam kesyirikan digambarkan sebagai burung yang merobek-robek tubuhnya, menggambarkan destruktifnya pengaruh kejahatan dalam hidup seseorang.

Hawa nafsu yang menjauhkan seseorang dari kebenaran digambarkan sebagai angin yang menerbangkannya ke tempat yang jauh, menunjukkan bagaimana dorongan-dorongan negatif dalam diri manusia dapat menjauhkannya dari Allah.

Ini hanyalah satu contoh dari banyak perumpamaan yang digunakan Allah dalam Al-Qur’an untuk menunjukkan betapa batilnya kesyirikan dan kerugian yang dihadapi oleh orang-orang yang mempraktikkannya di dunia dan akhirat. Pemahaman ini memandu kita untuk menjauhi kesyirikan dan memegang teguh tauhid dalam kehidupan kita.

Dalam cerita lain yang diberikan oleh Rasulullah shallallaahu’alaihi wa sallam, diterangkan tentang perjalanan ruh orang musyrik setelah kematian. Ruhnya naik ke langit, tetapi para malaikat tidak memperbolehkannya masuk. Akhirnya, ruh tersebut dilemparkan kembali ke bumi, sesuai dengan firman Allah dalam Surat Al-Hajj: 31.

Semua gambaran ini menjadi pengingat penting bagi setiap orang yang meyakini tauhid sebagai dasar keimanan dalam Islam, serta untuk menjauhi kesyirikan yang dianggap sebagai perbuatan yang sangat sesat.

Berita Utama

Scroll to Top