Perumahan ARHASS VILLA

Kemarau Panjang Ancam Petani Gagal Panen dan Kerugian Hingga Jutaan Rupiah

kemarau
Kemarau Panjang Ancam Petani Gagal Panen dan Kerugian Hingga Jutaan Rupiah.
KBB, Nyaringindonesia.com – Dampak fenomena El Nino yang berdampak pada kemarau panjang masih terasa nyata bagi para petani di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Mereka menghadapi risiko kerugian yang besar akibat tanaman sayuran yang terancam gagal panen.

Musim kemarau yang berkepanjangan kali ini terasa jauh lebih parah dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Awal musim hujan yang seharusnya tiba pada bulan Oktober ternyata terus meleset. Teriknya matahari juga memperburuk kondisi dengan membuat tanaman mudah layu. Daslia (50), seorang petani asal Lembang, menyatakan,

“Tahun ini, hingga akhir bulan, hujan belum juga turun. Padahal sejak awal September kami sudah mempersiapkan lahan, dan Oktober mulai menanam. Namun, sekarang tanaman siap panen namun hasilnya tidak memuaskan.”31/10/2023.

Meskipun beberapa hari lalu ada hujan, namun hal itu ternyata belum cukup untuk mengairi lahan pertanian. Para petani terpaksa mencari sumber air tambahan untuk mengairi lahan pertanian mereka demi menyelamatkan tanaman yang siap dipanen.

Untuk mengatasi kekeringan, sebagian petani bahkan harus mengeluarkan uang tambahan untuk membeli air.

“Bahkan sehari bisa menghabiskan lebih dari Rp100 ribu hanya untuk membeli air saja,” ucap Daslia.

Daslia telah menanam 4 ribu bibit sayuran selada romaine dengan harapan hujan turun pada bulan September. Namun, hingga Oktober berakhir, musim hujan belum kunjung datang, mengancam gagal panen karena kurangnya pengairan. Biaya yang telah dikeluarkan untuk bibit, pupuk, pestisida, dan air cukup besar.

“Dari 4 ribu tanaman, yang bisa dipanen hanya sekitar 30 persennya karena pertumbuhannya tidak maksimal. Kami bisa mengalami kerugian jutaan rupiah. Lebih baik jika harga sayuran tinggi, namun kenyataannya harga saat ini malah menurun,” tambahnya.

Walaupun menghadapi kondisi sulit, Daslia tidak menyerah begitu saja. Meski tidak tahu kapan musim hujan akan tiba, ia akan mencoba peruntungannya dengan menanam jenis tanaman lain. Ia berharap pemerintah dapat memberikan bantuan kepada petani kecil seperti dirinya untuk mengurangi beban ekonomi yang mereka hadapi.

“Kami berharap pemerintah dapat mensubsidi bibit dan pupuk, karena mengeluarkan biaya besar sangat memberatkan petani,” tegasnya.

Editor : Chuvez

# # # #

Berita Utama

Scroll to Top