Dukungan itu tercermin dari antusiasme puluhan siswa-siswi dan para guru yang mengikuti pelatihan jurnalistik.
‘’Sebenarnya ini merupakan pengembangan dari kegiatan jurnalistik yang telah dilaksanakan oleh SMP Negeri 1 Cimahi sejak tahun 2010 lalu,’’ujar Yani, sapaan akrab Kepsek SMPN 1 Cimahi dikantornya. Kamis (01/02/2024)
Bahkan, kata dia, SMP Negeri 1 Cimahi dahulu sudah memiliki buletin sekolah bernama ‘Berita Satu’ yang terbit setiap minggu dengan oplah cetak mencapai 1.500 eksemplar.
Sebagai inisiator, Yani malah mengarahkan para siswa untuk meliput diluar internal lingkungan sekolah. Ia juga berharap tulisan yang telah menjadi berita dapat dibaca oleh seluruh warga sekolah, orang tua, saudara, bahkan masyarakat luas.
“Saya targetkan karya jurnalistik anak-anak ini bisa dibaca oleh sekitar 6.000 pembaca, mulai dari para siswa, orang tua, guru, dan lainnya,” ungkap Yani.
Ia menyebut, Peserta pelatihan jurnalistik diikuti oleh 30 siswa dan 5 guru. Nantinya, para guru yang menjadi peserta akan memegang portal berita,
Yani bersyukur antusiasme para siswa yang mengikuti pelatihan jurnalistik sangat tinggi. Terlebih mereka sudah memiliki modal kemampuan dalam menulis.
‘’Para peserta yang merupakan siswa kelas VIII ini kalau saya lihat, telah menunjukkan bahasa dan tulisan yang informatif, mirip dengan bahasa berita, terutama dalam media sosial,’’ tuturnya.
Ditempat yang sama, Eulis Hendrayani, salah satu peserta pelatihan jurnalistik dan Guru Mata Pelajaran Bahasa Sunda SMP Negeri 1 Cimahi, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah penting.
Ia mengungkapkan bahwa pelatihan khusus jurnalistik ini merupakan yang pertama kali dilakukan di sekolah ternama di Kota Cimahi ini.
“Pelatihan ini tentu akan meningkatkan dan memupuk jiwa jurnalistik para siswa. Di sini para siswa dilatih untuk mendengarkan dan menulis sebuah isu,” ujar Eulis Hendrayani.
Ke depannya, pihak sekolah berencana melanjutkan program ini dan membentuk tim jurnalis Berita Satu dengan kader Pokja Jurnalis yang dibagi per bidang. Mereka juga akan melatih siswa untuk melakukan ekspos di luar sekolah, termasuk wawancara dengan pejabat tinggi di Cimahi.
Salah satu peserta, Indri, yang masih duduk di kelas VIII, mengaku senang dan bersyukur karena terpilih sebagai peserta pelatihan jurnalistik.
‘’Tadi saya mendapat banyak hal baru, jadi saya lebih memahami dunia jurnalistik yang tadinya asing,’’ ucapnya.
Apalagi, tambah Indri, dia bersama puluhan temannya yang lain bakal membuat projek jurnalistik. Sudah barang tentu kegiatan ini jadi sangat membantunya. (Agus/Bzo)
