CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Anggota Komisi II DPRD Kota Cimahi H. Barkah meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi agar segera menghentikan uji coba rekayasa lalu lintas di kawasan jalan Lurah Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Cimahi Tengah Kota Cimahi.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Permintaan itu ia sampaikan setelah para pelaku UMKM dikawasan setempat mengeluhkan omzet mereka yang menurun drastis karena sepi pengunjung.

“Kami minta Pemkot dan Dishub Kota Cimahi segera menghentikan rekayasa lalin di jalan Lurah. Karena kami (Cimahi) bersepakat untuk melindungi karena ingin menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat usai pandemic,” ujar Barkah, didepan para peserta audiensi dari pelaku UMKM dan petugas Dishub Kota Cimahi, diruang Komisi II DPRD Kota Cimahi. Rabu (13/09/2023)
Ia mengingatkan, setiap kebijakan yang diterapkan jangan sampai banyak merugikan masyarakat termasuk para pelaku UMKM. Apalagi, lanjut dia, kota ini nantinya akan dijadikan kota UMKM.
Barkah juga menambahkan bahwa setiap kebijakan harus berdasarkan berbagai aspek. Dengan begitu, bisa meminimalisir dampak negatif terhadap keberlangsungan hidup masyarakat.
Sementara Sekretaris Dinas Perhubungan, T. Megawati mengaku rekayasa yang direncanakan akan berlangsung dari 13 hingga 16 September ini sifatnya, tergantung hasil dilapangan nannti.
“Rekayasa ini sifatnya hanya sementara, belum tentu permanen. Karena kami harus melihat hasil lapangan,” terang Megawati, usai menghadri undangan audiensi dwngan para pelakau UMKM.
Dari hasil pantauan sejak pemberlakuan rekayasa lalin dikawasan jalan Lurah, sebenarnya kondisi kemacetan semakin terurai.
Meski begitu, ada hal lain yang jadi perhatian yakni keluhan dari para pelaku UMKM diseputaran kawasan tersebut. Omzet para pelakuk UMKM jadi menurun
“Hal ini akan kami laporkan kepada pimpinan. Kami juga akan duduk bareng dengan instansi lainnya yang ikut mengawal jalannya rekayasa ini,” tutur Megawati.
Jika hal tersebut sangat menggangu terhadap perekonomian, pihaknya juga tidak akan memaksakan rekayasa dilanjutkan di hari kedua.