CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Pemerintah Kota Cimahi resmi menjalin kemitraan dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat. Kerja sama ini diposisikan sebagai langkah penting untuk mempercepat berdirinya Sentra Layanan Kekayaan Intelektual (KI), yang nantinya berfungsi sebagai tempat konsultasi, pendampingan, dan pengurusan berbagai bentuk kekayaan intelektual seperti merek, hak cipta, indikasi geografis, serta jenis KI lainnya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Fasilitas ini ditujukan terutama bagi pelaku UMKM, komunitas kreatif, serta peserta program inkubasi Cimahi Technopark agar karya dan inovasi mereka memperoleh perlindungan hukum yang lebih kuat.
“Kesepahaman ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah pijakan untuk menghadirkan sistem perlindungan yang lebih terarah, sehingga setiap ide dan karya masyarakat Cimahi terlindungi dengan baik. Dukungan teknis dan aspek legalitas sangat dibutuhkan, sebab ruang untuk para inovator tidak cukup jika hanya mengandalkan kementerian atau pemerintah daerah,” ujar Maria.
Sebagai upaya memperkuat daya saing daerah dan mendorong berkembangnya budaya inovasi, Pemkot Cimahi melalui Bappelitbangda kembali menggelar Kompetisi Inovasi Cimahi Motekar Awards (CHiMA) untuk kelima kalinya pada tahun 2025.
Ajang yang dibuka sejak April 2025 tersebut berhasil mengumpulkan 228 karya inovatif dari lima kategori peserta yang diperlombakan. Kategori tersebut meliputi:
1. Perangkat daerah (Setda, Setwan, Inspektorat, dinas-dinas, badan daerah, RSUD Cibabat, dan kecamatan),
2. UPTD/BLUD/Puskesmas/Kelurahan,
3. Ide inovasi,
4. Guru dan tenaga pendidik tingkat SD, SMP, SMA sederajat (negeri dan swasta),
5. Masyarakat umum seperti komunitas, individu, koperasi, dan UMKM.
Selain itu, terdapat satu penghargaan khusus untuk perangkat daerah dengan tingkat inovasi terbaik.
Tahapan penyaringan awal dilakukan oleh pejabat fungsional Bappelitbangda hingga terpilih 25 peserta terbaik. Para finalis kemudian mengikuti proses inkubasi selama kurang lebih dua bulan dengan pembimbingan dari fasilitator dan mentor profesional.
Fase inkubasi ini dirancang untuk menghasilkan inovasi yang relevan, berkelanjutan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Pada tahap akhir, penjurian dilakukan oleh panel juri yang representatif dari unsur akademisi, dunia usaha, penggerak masyarakat, komunitas, dan pemerintah.
Acara puncak CHiMA Awards 2025 digelar di Mal Pelayanan Publik (MPP) Kota Cimahi pada Rabu (03/12/25). Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Maria Fitriana, hadir untuk memberikan penghargaan kepada para pemenang. Ia menekankan bahwa kompetisi ini tidak lagi sekadar ajang unjuk bakat, tetapi telah dikembangkan dengan model inkubasi dan pendampingan agar inovasi para peserta memiliki arah keberlanjutan.
Maria mengungkapkan harapannya agar karya para inovator tidak berhenti pada tahap purwarupa, tetapi dapat berkembang hingga dimanfaatkan oleh masyarakat, baik melalui layanan publik maupun peluang komersial.
Ia menegaskan bahwa Motekar Awards hanyalah langkah awal agar para inovator lebih percaya diri untuk menghasilkan terobosan yang lebih besar.
Maria menutup dengan menegaskan komitmen Pemkot Cimahi untuk memastikan inovasi tidak berhenti pada konsep atau prototipe semata.
“Inovasi harus menjadi budaya kerja dan karakter masyarakat. Bukan hanya rencana, tetapi bukti bahwa kreativitas bisa menjadi solusi bagi tantangan kota,” tekannya. (Bzo)