Ketua Divisi Teknis KPU RI, Idham Holik, menyatakan bahwa informasi yang diterima menyebutkan bahwa faktor kematian para anggota KPPS disebabkan oleh kelelahan.
Idham menjelaskan bahwa selain kelelahan, beberapa kasus kematian juga terkait dengan sakit, yang mungkin dipicu oleh kondisi kelelahan yang memicu aktifnya komorbid.
Meskipun demikian, hal ini masih perlu diverifikasi oleh otoritas kesehatan dan ahli medis.
Meski begitu, KPU RI menyatakan duka mendalam atas kehilangan anggota KPPS dan menyinggung tentang proses penghitungan suara yang menggunakan metode satu panel.
Idham menegaskan bahwa KPU telah mengusulkan dua panel dengan pertimbangan waktu dalam rapat konsultasi dengan pembentuk Undang-Undang (UU).
Dalam keterangannya, Idham menyampaikan bahwa KPU sangat berduka atas wafatnya badan ad hoc, dan hak-hak keluarga korban akan segera ditunaikan oleh KPU.
Sebelumnya, KPU mencatat bahwa sebanyak 35 orang meninggal dunia setelah menjalankan tugas proses penghitungan suara Pemilu 2024, dengan 23 di antaranya merupakan anggota KPPS.
KPU RI berkomitmen untuk memberikan dukungan dan santunan kepada keluarga anggota KPPS yang meninggal serta terus memastikan kondisi kesehatan para penyelenggara pemilu agar tetap terjaga selama menjalankan tugasnya.
