CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Upaya penguatan karakter kepada mahasiswa baru terus di lakukan Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Cimahi melalui Program Pembinaan Agama dan Karakter (PPAK). Hal tersebut dimaksudkan agar para mahasiswa baru Unjani tidak mudah terpengaruh lingkungan yang bisa menjerumuskan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut Staf Ahli Gubernur Jawa Barat Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Siska Gerfianti, mahasiswa tidak cukup memiliki kepandaian saja tanpa dibekali akhlak, adab, dan sifat yang baik.
“Pemprov Jabar dalam pendidikan karakter memiliki program Jabar Masagi. Di dalamnya diberikan edukasi bagaimana mahasiswa bisa sehat secara fisik, mental, cerdas secara intelegensi maupun religi. Untuk mahasiswa pembinaan karakternya diberikan melalui bela negara,” terang Siska, usai memberikan kuliah umum PPAK kepada mahasiswa Unjani, di Aula Fisip Unjani. Senin (06/02/2023)
Ia menegaskan bahwa penguatan pendidikan karakter di lingkungan perguruan tinggi merupakan hal penting yang harus mereka miliki. Dengan begitu, diharapkan akhlak dan sifat terpuji yang dimiliki para mahasiswa dapat menjadi bekal jika suatu saat mereka menjadi pemimpin.
Selain itu, pihaknya pada kesempatan tersebut juga memperlihatkan seperti apa karakter-karakter yang baik dan tidak kepada para mahasiswa. Apalagi bangsa ini Indonesia banyak suku, bahasa, dan budaya.
Belum lagi, kata Siska, Pemprov Jabar memiliki aplikasi Sapawarga yang digunakan untuk menjembatani komunikasi pemerintah dengan masyarakat. Kemudian ada juga program pendidikan anti radikalisme dan program pendidikan penuh toleransi yang dikemas Bakesbangpol dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Jadi masyarakat kalau menemukan hal yang tidak baik bisa disampaikan lewat Sapawarga, kemudian akan komunikasikan bersama untuk mencari solusi dan tindak lanjutnya,” ujarnya.
Sementara, Wakil Rektor (Warek) III Unjani, Dewi Ratih Handayani juga menambahkan, untuk penguatan karakter majhasiswa, Unjani telah menerapkan program bela negara dalam bentuk pendidikan latihan dasar kedisiplinan kepemimpinan yang dilakukan di Pusdiklat TNI AD. Ditambah dalam kurikulum, mahasiswa setiap fakultas diberikan pembekalan keagamaan.
“Jadi program tahunan sudah diagendakan sebelumnya oleh Direktorat Kemahasiswaan, dan mahasiswa wajib mengikuti sebagai dasar jika kelak mereka menjadi pemimpin,” pungkasnya. (NI)