JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, memberikan klarifikasi terkait pertanyaan yang diajukan peserta acara Tabrak Prof! di Semarang, Jawa Tengah, terkait sikapnya sebagai cawapres dan Menko Polhukam RI di tengah indikasi kecurangan.
Mahfud juga mengonfirmasi pernyataan calon presiden nomor urut 1, Ganjar Pranowo, yang menyarankan agar Mahfud mundur dari Kabinet Indonesia Maju untuk menghindari konflik kepentingan.
Mahfud menegaskan bahwa pernyataan Ganjar Pranowo tentang saran untuk mundur tersebut adalah hasil kesepakatan antara keduanya.
Kesepakatan tersebut mencakup rencana Mahfud untuk mengajukan pengunduran diri secara baik-baik dari jabatan Menko Polhukam pada saat yang tepat.
Menurut Mahfud, isyarat terkait rencana pengunduran dirinya sudah disampaikan saat debat kedua calon wakil presiden atau debat keempat Pilpres 2024 pada Minggu (21/1/2024) lalu.
Pada kesempatan tersebut, Mahfud mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengangkatnya sebagai Menko Polhukam. Dia menyatakan percaya bahwa Jokowi memiliki niat baik untuk rakyat.
Mahfud menjelaskan bahwa alasan belum mundurnya dirinya sebagai Menko Polhukam adalah karena aturan tidak melarang hal tersebut.
Selama tiga bulan terakhir, Mahfud menyatakan bahwa dia tidak pernah menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Meskipun masih menjabat sebagai Menko Polhukam, dia tetap bekerja rutin di kantor Polhukam.
Selain itu, Mahfud telah mengambil langkah-langkah untuk menghindari potensi penyalahgunaan jabatannya.
Dia meminta pejabat pemerintah daerah yang mengenalnya dengan baik untuk tidak menjemput atau melayaninya ketika berkunjung ke daerah mereka. Mahfud ingin menghindari penggunaan jabatannya untuk memanfaatkan fasilitas kepemerintahan.
Mahfud menyampaikan rasa hormatnya kepada Presiden Jokowi yang telah mengangkatnya empat setengah tahun lalu dengan penuh ketulusan.
Dia berjanji untuk melanjutkan tugasnya bersama Ganjar Pranowo. Meskipun belum mundur sebagai Menko Polhukam, Mahfud mengaku telah memberikan contoh dengan tidak menggunakan jabatannya untuk kepentingan politik.
Dia menunggu momentum yang tepat untuk mengajukan pengunduran diri dan berkomitmen untuk menjaga tugas-tugas negara dalam rangka transisi.
Mahfud juga menjelaskan bahwa keputusannya untuk belum mundur sebagai Menko Polhukam terkait dengan strategi partai pengusung melalui TPN (Tim Pemenangan Nasional).
Dia menunggu dan disiplin terhadap strategi politik dari partai pengusung melalui TPN.
Sebelumnya, beredar kabar bahwa Mahfud akan mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Menko Polhukam pada tanggal 23 Januari 2024.
Ganjar Pranowo juga telah menyatakan bahwa ia menyarankan Mahfud untuk mundur dari jabatan tersebut untuk menjaga netralitas dan menghindari konflik kepentingan.
Ganjar menyampaikan bahwa diskusi tentang ketidaknetralan pejabat publik di pemerintah pusat dan daerah telah intensif dengan Mahfud MD sejak awal.
Ganjar menyarankan agar pejabat publik yang terlibat dalam kontestasi Pemilu 2024 mundur untuk menjaga fairness Pemilu.
Meski Mahfud MD belum secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya, pernyataan ini memberikan gambaran bahwa pengunduran diri tersebut akan dilakukan pada saat yang tepat dan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.