Jawa Barat, NyaringIndonesia.com – Indonesia, dengan potensi besar dan sumber daya melimpah, kini berada di persimpangan jalan. Di tengah berbagai tantangan besar yang dihadapi, kita semua memiliki tanggung jawab untuk berkontribusi dalam mewujudkan masa depan yang lebih baik.
Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan mendukung visi dan cita-cita yang diusung oleh pemimpin kita. Asta Cita yang diperkenalkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, serta komitmen untuk menanggulangi masalah sosial, menjadi pedoman yang harus dijalankan oleh seluruh elemen bangsa.
Terkait situasi terkini, ada beberapa isu yang tengah hangat diperbincangkan, seperti praktik judi online, terungkapnya kasus korupsi di pemerintahan, serta tuntutan kenaikan upah oleh kelompok buruh yang berencana menggelar aksi mogok kerja dan unjuk rasa.
Salah satu isu yang juga menjadi sorotan adalah ketidakpuasan buruh terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak mematuhi putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait judicial review Undang-Undang (UU) Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja, yang berdampak pada elemen buruh lainnya.
Dalam konteks ini, Mohamad Ijudin, M.Pd., salah satu putra daerah Jawa Barat yang aktif dalam kegiatan sosial dan Ketua Umum Forum Ketahanan Bangsa (FKB), mengungkapkan pandangannya. Ia berharap seluruh lapisan masyarakat dapat saling mengawasi praktik judi online yang telah merugikan masyarakat, bangsa, dan negara.
Hal ini penting agar Indonesia dapat terbebas dari masalah judi online yang telah menciptakan berbagai polemik di masyarakat. Ijudin juga mengingatkan agar teman-teman buruh menunggu keputusan dari Pemerintah Pusat dan tidak terburu-buru melakukan aksi yang dapat berisiko mengganggu stabilitas perekonomian.
Ia menambahkan bahwa elemen buruh sebaiknya tidak mudah terprovokasi terkait isu UU Cipta Kerja, karena hal tersebut bisa berdampak negatif pada pertumbuhan perekonomian negara.
“Kita harus tetap menjaga kondusivitas dengan tidak mudah terprovokasi. Mari kita bersama-sama mewujudkan perekonomian yang maju dan mampu bersaing dengan negara lain,” ujarnya.
Menurut Ijudin, Asta Cita yang telah diperkenalkan oleh pemerintah merupakan pedoman untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih kuat, adil, dan sejahtera. Ia mengingatkan agar tidak ada pihak yang berkepentingan pribadi yang mengganggu jalannya bangsa dalam mewujudkan misi dari Asta Cita tersebut.
Sebagai Ketua DPD AMPI Kabupaten Ciamis, Ijudin menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi pada masa 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran adalah memberantas kasus judi online dan korupsi, serta meredakan isu mogok kerja nasional dan aksi unjuk rasa oleh buruh yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi Indonesia.
Ia berharap buruh dan pekerja di seluruh Indonesia dapat mencapai hasil yang diinginkan sehingga tercipta situasi yang harmonis di negara ini, tanpa menghambat pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sebagai warga negara yang peduli, sudah saatnya kita mendukung setiap upaya untuk mewujudkan cita-cita luhur ini. Mari kita tinggalkan kepentingan sesaat dan berpikir jangka panjang untuk kebaikan bersama. Semua sektor, mulai dari pemerintahan, dunia usaha, hingga masyarakat, harus bekerja sama untuk mempercepat kemajuan Indonesia,” tambahnya.
Ijudin menilai, mewujudkan Asta Cita bukanlah tugas yang mudah. Namun, dengan kerja keras dan komitmen bersama, kita pasti bisa mencapainya. Menjauhi judi online, menghindari korupsi, serta meredam aksi unjuk rasa yang tidak terkoordinasi dengan baik atau terlalu emosional adalah langkah-langkah kecil yang dapat kita ambil untuk berkontribusi pada perubahan besar demi Indonesia yang lebih baik.
===================================
Artikel ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Nyaringindonesia.com mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News