Kisah tersebut pertama kali diungkap oleh akun @/petanirumah yang mengalami pengalaman tidak mengenakkan saat berkunjung ke Masjid Al Jabbar untuk menunaikan salat Isya bersama keluarganya.
Akun tersebut melaporkan kesulitan dalam mencari lahan parkir karena penuh dengan ratusan mobil, menggambarkan padatnya jamaah yang berkumpul di masjid tersebut.
Setelah berputar-putar, akhirnya mereka menemukan tempat parkir dan disambut oleh petugas parkir dengan permintaan “seikhlasnya” sebagai biaya parkir.
Meskipun memberikan uang sebesar Rp 10 ribu, pengalaman tidak menyenangkan berlanjut ketika akun tersebut mencoba menitipkan sepatu. Petugas menolak menitipkan sepatu kecuali dibungkus dengan plastik yang harus dibeli dengan harga Rp 5 ribu.
Pengalaman yang kurang menyenangkan kembali terjadi di dalam toilet, di mana petugas dengan keras menegur penggunaan fasilitas tersebut dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi jamaah yang hendak beribadah.
Kisah ini segera menjadi viral di media sosial dengan banyak warganet turut mengomentari dan berbagi pengalaman serupa mereka di Masjid Al Jabbar.
Beberapa di antara mereka menyoroti pentingnya pelayanan yang ramah dan pengelolaan fasilitas yang baik dalam sebuah tempat ibadah.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait di Masjid Al Jabbar terkait pengalaman yang dibagikan oleh warganet tersebut.
