NyaringIndonesia.com – Mbah Sadiman, seorang pria berusia 68 tahun asal Dusun Dali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Wonogiri, telah menjadi simbol ketekunan dan pengabdian lingkungan hidup.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Selama lebih dari dua dekade, ia melakukan upaya besar untuk menyelamatkan desa dan warganya dari krisis air akibat kerusakan alam, tanpa meminta imbalan.
Mulai tahun 1996, Mbah Sadiman memutuskan untuk menanam ribuan pohon di lereng Bukit Gendol dan Bukit Ampyang yang terletak di kaki Gunung Lawu.
Saat itu, desa mengalami kesulitan air yang parah. Kekeringan saat kemarau dan banjir di musim hujan menjadi masalah utama, yang membuat petani kesulitan mengelola sawah mereka. Kondisi ini diakibatkan oleh penebangan liar yang menyebabkan hilangnya daya serap tanah terhadap air.
Berbekal tekad, Mbah Sadiman secara perlahan menanam lebih dari 11 ribu pohon di lahan seluas 250 hektar. Jenis pohon yang dipilihnya, terutama beringin, mampu menahan erosi dan membantu menjaga ketersediaan air di musim kering.
Semua biaya ia tanggung sendiri, bahkan sering kali menukarkan bibit cengkeh yang bernilai ekonomis dengan bibit beringin kepada warga untuk membantu penanaman.
“Orang-orang bilang saya gila karena menanam pohon yang tidak bisa dijual. Tapi saya tahu, apa yang saya tanam akan memberikan air bagi desa ini,” ujar Mbah Sadiman dengan rendah hati dalam sebuah wawancara.
Usaha Mbah Sadiman tak sia-sia. Berkat kerja kerasnya, desa yang dulu sering dilanda kekeringan kini memiliki sumber air yang melimpah. Para petani bisa bercocok tanam tanpa takut kekurangan air, dan warga desa tidak perlu lagi berjalan jauh untuk mendapatkan air bersih.
“Mbah Sadiman adalah pahlawan bagi kami. Berkat beliau, desa ini tidak lagi kekurangan air. Usahanya sangat berarti bagi kehidupan kami,” ujar salah seorang warga desa dengan penuh rasa syukur.
Tak hanya puas dengan pencapaiannya, Mbah Sadiman masih berencana menanam ribuan pohon lagi. Ia berharap dapat memperluas penghijauan ke desa-desa sekitar agar lebih banyak warga yang terbantu.
“Kalau saya masih mampu, saya akan terus menanam. Bagi saya, selama saya bisa memberi manfaat, itu sudah cukup,” ujarnya penuh tekad.
Kisah Mbah Sadiman pun telah menarik perhatian internasional. Media asal Inggris, Zinc, bahkan membuat video dokumenter yang menggambarkan perjuangan dan dedikasi Mbah Sadiman dalam menyelamatkan desanya.
Video berjudul “This Indonesian Man Single-Handedly Saved His Village from Starvation” menginspirasi banyak orang di seluruh dunia.
Dedikasi tanpa pamrih Mbah Sadiman kini menjadi teladan bagi masyarakat luas. Dengan semangat sederhana dan kerja kerasnya, ia membuktikan bahwa satu orang pun bisa membuat perubahan besar bagi lingkungan dan kehidupan orang banyak.
Disclaimer: Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca.
Jangan lupa untuk terus mengikuti kami untuk mendapatkan informasi terkini berita Nyaring Indonesia lainnya di Google News