Terletak di kaki Gunung Patuha, kawasan ini menawarkan pemandangan yang memukau dan unik.
Kawah Putih, sebuah danau kawah yang terbentuk dari Gunung Patuha, memiliki suhu antara 8 hingga 22 derajat Celsius.
Keindahan Kawah Putih pertama kali terungkap berkat eksplorasi Dr. Franz Wilhelm Junghuhn pada tahun 1837.
Nama kawasan ini sesuai dengan tanahnya yang berwarna putih akibat campuran belerang. Air danau di Kawah Putih juga memiliki warna yang khas, seringkali berubah-ubah sesuai dengan kadar belerang, suhu, dan kondisi cuaca.
Gunung Patuha memiliki sejarah letusan yang menarik, meninggalkan dua kawah yang berbeda. Letusan pertama pada abad ke-10 membentuk kawah kering yang dikenal sebagai Kawah Saat.
Letusan kedua, yang terjadi pada abad ke-13, melahirkan kawah indah yang kita kenal sebagai Kawah Putih.
Kawah Putih menawarkan pemandangan yang menakjubkan, dengan air danau yang berubah warna dari hijau apel hingga putih berkabut.
Salah satu spot yang paling dicari adalah Sunan Ibu’s sunrise viewing point, di mana pengunjung dapat menikmati keindahan Kawah Putih dari ketinggian 2430 mdpl dan menyaksikan matahari terbit yang menakjubkan.
Akses menuju Kawah Putih cukup mudah, dengan gerbang masuk yang terletak di jalur menuju Situ Patengan.
Kondisi jalannya sudah cukup baik, memudahkan para pengunjung untuk menikmati keindahan alam Kawah Putih.
Dengan segala keindahannya, Kawah Putih menjadi destinasi yang tidak boleh dilewatkan bagi para pecinta alam dan fotografi.
