Menteri Pertanian Galakkan Gerakan Penanaman Cabai di Pekarangan untuk Atasi Lonjakan Harga Cabai

Menteri Pertanian
Menteri Pertanian Amran Sulaiman Menargetkan Produksi Beras 3,5 Juta Ton Hingga Akhir 2023.

JAKARTA, Nyaringindonesia.comMenteri Pertanian, Amran Sulaiman, merespons kenaikan harga cabai yang mengkhawatirkan di sejumlah daerah Indonesia dengan menggulirkan inisiatif Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang mendorong masyarakat menanam cabai di sekitar perkarangan mereka.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Program KRPL ini bertujuan untuk memanfaatkan pekarangan dengan prinsip yang ramah lingkungan, yang tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan, tetapi juga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Kenaikan harga cabai, seperti yang terjadi di Maluku dan Pasar Lemabang di Palembang, di mana harga cabai rawit merah mencapai Rp 101.000 dan Rp 100.000 per kilogram, telah memicu respons pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkret.

Menteri Amran Sulaiman menyatakan bahwa KRPL adalah solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan ini.

“Kita galakkan KRPL itu solusi terbaik. Cabai tanam di perkarangan sayur dan sebagainya,” ujarnya kepada media.30/10/2023.

Menurut Dirjen Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto, salah satu penyebab lonjakan harga cabai adalah penurunan produksi akibat kemarau panjang El Nino.

“Ya biasa lah kan sekarang produksi agak turun karena El Nino ini agak panjang kan kemaraunya. Kalau kemarau agak panjang ya biasa lah, semuanya akan mengalami seperti itu. Tapi sebentar lagi akan mengalami kenaikan (produksi),” jelas Prihasto.

Namun, ia yakin bahwa kenaikan harga cabai tidak akan berlangsung lama karena beberapa daerah sudah mulai menerima hujan, yang diharapkan akan meningkatkan produksi cabai.

“Ya kalau hujan mulai turun, orang mulai menanam cabai lebih banyak,” katanya.

Kenaikan harga cabai bukan masalah baru di Indonesia, dan upaya seperti KRPL dapat memberikan solusi jangka panjang dengan memungkinkan masyarakat untuk memproduksi cabai mereka sendiri di pekarangan rumah mereka.

“Tapi ini yang sedang kita dorong agar produksinya bisa tetap ada,” pungkas Prihasto.

Seiring dengan perubahan musim dan kondisi iklim, program seperti ini dapat membantu menjaga ketersediaan cabai dan menstabilkan harga di masa depan.

Berita Utama