NIKOTIN!!! Salah Satu Zat Yang Bikin Kecanduan Dalam Rokok

Ilustrasi sebatang rokok mempengaruhi bahaya dalam kehidupan di lingkungan keluarga
Ilustrasi sebatang rokok mempengaruhi bahaya dalam kehidupan di lingkungan keluarga

NyaringIndonesia.com – Nikotin merupakan alkaloid tumbuhan yang ditemukan pada tanaman tembakau. Dua sumber utama nikotin adalah tanaman tembakau daun besar ( Nicotiana tabacum ) dan tanaman tembakau daun kecil ( Nicotiana rustica ).

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Penyebab utama kecanduan nikotin adalah kurangnya penegakan larangan merokok, kurangnya pengetahuan dan pendidikan mengenai nikotin, kurangnya motivasi untuk berhenti merokok, kurangnya pelatihan di kalangan profesional kesehatan mental, dan pengobatan yang tidak memadai.

Ketika asap tembakau dihirup, nikotin dengan cepat masuk ke aliran darah melalui sirkulasi paru. Nikotin yang dihirup lolos dari metabolisme usus dan hati. Nikotin sangat mudah melintasi saraf otak yang kemudian segera berdifusi ke jaringan otak.

Prosesnya ini hanya memakan waktu 2 hingga 8 detik dari waktu menghirup. Nikotin adalah pengikat selektif terhadap reseptor kolinergik nikotinik (nAChRs) di otak dan jaringan lain. Waktu paruh nikotin dalam tubuh manusia diperkirakan sekitar 2 jam sejak dikonsumsi.

Nikotin yang terhirup menghasilkan rangsangan dan penurunan rasa stres dan kecemasan. Merokok memang dapat meningkatkan konsentrasi, waktu reaksi, dan kinerja di area tertentu. Namun ketika berhenti merokok, muncullah gejala putus nikotin.

Gejala pemberhentian nikotin bisa muncul seperti mudah tersinggung, depresi suasana hati, kecemasan, ketidakmampuan bersosialisasi, nafsu makan atau keinginan makan meningkat, dan sulit tidur.

Jika penghentian nikotin tidak ditangani pada pengguna tembakau biasa, bisa menimbulkan gejala dengan intensitas yang sama dengan gangguan kejiwaan.

Kafein dan nikotin itu termasuk bahan kimia yang memengaruhi otak dengan meningkatkan fokus dan gairah fisiologis. Kedua zat ini memiliki beberapa efek samping yang sama, seperti insomnia dan detak jantung yang lebih cepat.

Nikotin mengganggu kemampuan tubuh dalam menyerap kafein. Itu sebabnya seorang perokok membutuhkan lebih banyak kopi untuk mendapatkan sensasi yang sama dengan bukan perokok.

Riset menunjukkan bahwa merokok pada masa remaja meningkatkan risiko terjadinya gangguan kejiwaan dan gangguan kognitif di kemudian hari. Nikotin sebagian besar mempengaruhi area otak yang bertanggung jawab atas perhatian, memori, pembelajaran, dan plastisitas otak.

Dokter obgyn memperingatkan terhadap penggunaan nikotin selama kehamilan, karena dapat mempengaruhi perkembangan otak janin. Selain itu, nikotin juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir mati dan kehamilan prematur.

Meskipun bahaya merokok selalu ada di kemasan rokok, itu tidak langsung membuat masyarakat berhenti merokok. Mereka seakan menganggap bahwa “nanti berhenti ngerokok kalau udah sakit”, “udah biasa ngerokok juga tidak apa-apa sampai sakarang”, meskipun kenyataannya pas sakit juga tidak berhenti merokok.

Berita Utama