CIMAHI, NyaringIndonesia.com – Kesenian dan kebudayaan tradisional merupakan salah satu sumber literasi penting bagi generasi penerus bangsa. Sebagai warisan berharga yang mencerminkan jati diri, pelestariannya menjadi tanggung jawab bersama dan sumber kebanggaan nasional.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dalam semangat tersebut, Kelompok Kerja Jurnalis Nasional (KKJN) kembali menyelenggarakan Pasanggiri Jaipong ke-6 tingkat Sekolah Dasar (SD) tahun 2025. Kompetisi ini mengangkat tema “Melestarikan Seni Budaya Adalah Turut Menjaga Martabat” Bangsa dan memperebutkan Piala Bergilir Wali Kota Cimahi dan berlangsung pada 11–12 Oktober 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Cimahi, Dani Bastian, menyampaikan bahwa ajang ini menjadi sarana bagi pelajar untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap kesenian tradisional, khususnya tari Jaipong yang merupakan bagian penting dari identitas budaya Sunda.
” Kami berharap melalui kompetisi ini, generasi muda Cimahi dapat semakin menghargai kekayaan budaya lokal dan menjadi garda terdepan dalam upaya pelestariannya.” ujar Dani Bastian usai Pasanggiri Jaipong di Pendopo DPRD kota Cimahi. Minggu (12/10/25).
Dani Bastian juga mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap seluruh pihak yang terlibat, khususnya Ketua KKJN Kang Sri Wahyudi, dan para pengelola sanggar seni, serta seluruh peserta yang telah berpartisipasi dan meramaikan acara.
“Pasanggiri Jaipong bukan sekadar lomba tari, melainkan juga sarana pelestarian budaya yang sarat akan nilai edukatif. Dari sini, kita bangun semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap kekayaan seni bangsa,” ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mendukung suksesnya kegiatan ini sebagai bagian dari agenda pemerintah untuk mengembangkan kesenian dan kebudayaan di Kota Cimahi.
Terakhir, Dani menyampaikan selamat pada para pemenang dan berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
” Kegiatan ini sebagai upaya memperkuat identitas budaya daerah di tengah arus globalisasi.” pungkasnya. (Bzo)
