Peningkatan Kesejahteraan Guru Honorer: Pemerintah Angkat 800.000 Guru sebagai ASN PPPK

honorer
Peningkatan Kesejahteraan Guru Honorer Pemerintah Angkat 800.000 Guru sebagai ASN PPPK.

JAKARTA, Nyaringindonesia.com – Pemerintah Indonesia terus berkomitmen menyelesaikan permasalahan status dan kesejahteraan guru honorer yang telah berlangsung selama beberapa tahun. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) intensif melakukan program seleksi guru Aparatur Sipil Negara dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) sejak 2021.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, mengungkapkan bahwa target rekrutmen guru ASN PPPK sejak 2020 adalah satu juta guru.

Hingga tahun 2024, pemerintah berharap 1 juta guru honorer dapat diangkat sebagai ASN PPPK. Pada 2021, sebanyak 544.000 guru honorer telah diangkat menjadi ASN PPPK, dan pada 2023, sedang berlangsung proses seleksi tambahan untuk menambah 296.000 guru baru.

“Target rekrutmen guru ASN PPPK sejak 2020 adalah 1 juta guru, dan diharapkan hingga 2024 nanti, 1 juta guru honorer itu dapat terangkat (menjadi ASN) semua,” ujarnya.

Dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Nunuk menjelaskan bahwa pihaknya bekerja keras agar semua rombongan belajar dan mata pelajaran di sekolah negeri diampu oleh guru ASN. Total guru ASN PPPK yang diangkat mencapai lebih dari 800.000 orang pada tahun 2024.

Program ini sejalan dengan visi Kemendikbudristek untuk menjadikan profesi guru sebagai profesi terhormat, bermartabat, dan membanggakan.

“Untuk mewujudkannya, kami melakukan berbagai upaya seperti koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lain yang masuk ke dalam panitia seleksi nasional (panselnas) untuk merumuskan kebijakan seleksi guru ASN PPPK setiap tahun,” katanya.

Upaya tersebut melibatkan koordinasi dengan berbagai kementerian, pemerintah daerah, dan panitia seleksi nasional untuk merumuskan kebijakan seleksi setiap tahun.

Pada kesempatan yang sama, narasumber dari daerah, Sekretaris Daerah Sumba Timur, NTT Umbu Ngadu Ndamu, menyampaikan bahwa daerahnya telah mengangkat 1.230 guru ASN PPPK.

“Rinciannya, pada 2020 ada 3 orang, pada 2021 tahap I ada 78 orang dan tahap II ada 50 orang. Lalu, pada 2022 dengan total yang lulus ada 1.099 orang,” ungkapnya.

Dia menekankan pentingnya upaya maksimal dari pemerintah daerah untuk membantu calon ASN PPPK agar lolos ke tahapan seleksi.

Guru yang telah diangkat menjadi ASN PPPK menyampaikan dampak positif terhadap status dan kesejahteraan ekonomi mereka.

“Beberapa contoh upaya yang dilakukan sebagai pemda, misalnya dinas pendidikan dan melakukan sosialisasi kepada guru honorer tentang kelengkapan atau persyaratan menjadi guru ASN PPPK,” katanya.

Peningkatan status juga membuka akses ke program pelatihan dan sertifikasi, meningkatkan kualitas pembelajaran, serta memberikan rasa aman dalam menjalani karier.

Pemerintah terus memperjuangkan kesejahteraan guru honorer, dan pengangkatan mereka sebagai ASN PPPK diharapkan menjadi solusi signifikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Para guru juga diberikan tips untuk berhasil dalam proses seleksi, termasuk persiapan dokumen, pencarian informasi, dan doa.

Program ini menjadi langkah positif dalam memperbaiki kondisi guru honorer dan meningkatkan kualitas pendidikan di tanah air.

Berita Utama